Modal Kuat Toleransi Adalah Warisan Nenek Moyang yang Masih Membudaya di Kota Magelang

Modal Kuat Toleransi Adalah Warisan Nenek Moyang yang Masih Membudaya di Kota Magelang

PAWAI RAMADAN. Ribuan anak-anak dan pelajar se-Kota Magelang menggelar Pawai Ramadan, sebagai bukti Kota Magelang adalah Kota Paling Toleran-FOTO : PROKOMPIM KOTA MAGELANG-

"Melihat keberagaman dan sikap toleransi yang terjaga dengan baik ini, jadi Kota Magelang dapat mempertahankan predikat kota tertoleran tingkat nasional," ujarnya.

Dia berharap, pada penilaian tahun ini yang akan diumumkan tahun 2024 mendatang, ada lompatan prestasi agar Kota Magelang meraih posisi 5 besar.

“Harapan kita semua bisa di 5 besar. Kita harus optimis, dan senantiasa menjaga toleransi pada aspek apapun,” tandasnya.


Antusiasme pelajar mengikuti Pawai Ramadan-PROKOMPIM-

Pegiat dan budayawan Kota Magelang, M Nafi berpendapat bahwa masyarakat Kota Magelang juga senantiasa menggaungkan prinsip saling respek dan toleransi terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.

Selain itu, pluralisme masyarakat tidak hanya berkutat pada antaragama saja melainkan juga intraagama.

"Sejak zaman nenek moyang orang Magelang itu sudah kental dengan sikap saling menghargai dan toleransi. Ini bisa kita lihat dari bangunan tempat ibadah kelima agama yang ada semua mengitari Alun-alun," katanya.

Dia berharap, kebijakan yang ditempuh Pemkot Magelang ke depan semakin menitikberatkan kepada asas pemerataan dan keadilan. Sikap tersebut harus dipraktikkan di semua aspek.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kota Magelang kembali dinobatkan sebagai salah satu Kota Toleran di Indonesia tahun 2023. Hal itu setelah SETARA Institute merilis Indeks Kota Toleran (IKT) 2022.

Sayangnya, tahun ini Kota Magelang harus rela terlempar empat poin karena menempati peringkat 10 nasional dengan nilai IKT 5,670. Sebelumnya, pada tahun 2022 lalu Kota Magelang berada di peringkat 6 nasional.

Meski demikian, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menjelaskan bahwa turunnya prestasi ke nomor 10, bukan berarti Kota Magelang menurun dari segala bidang. Melainkan karena beberapa daerah baru juga berupaya maksimal agar meraih predikat tersebut.

"Kita masih bersyukur, masih di 10 besar, walaupun menurun. Kita harus introspeksi, dengan senantiasa meningkatkan kebersamaan antar umat beragama dan semua komponen yang ada," kata dr Aziz. (prokompim/kota mgl/des)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres