Dhio Daffa, Pembunuh Satu Keluarga di Mertoyudan Divonis Seumur Hidup

Selama persidangan Dhio yang duduk di kursi pesakitan mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan sepatu olahraga.

Usai dijatuhi vonis, majelis hakim pun mempersilakan terdakwa dan kuasa hukumnya untuk melakukan upaya hukum baik menerima maupun pikir-pikir untuk banding.

Sementara itu, Penasihat Hukum Terdakwa, Satria Budi menyatakan pikir-pikir untuk banding. Dia masih berkeyakinan jika kliennya itu mendapatkan keringanan hukuman.

"Ada tujuh hari upaya banding. Kita akan lihat apakah nanti klien kami benar-benar serius melakukan upaya banding atau tidak,” kata Satria.

BACA JUGA:Mahasiswa Pembunuh Perempuan Hamil Asal Purworejo Akhirnya Divonis Mati

Menurutnya, ada klausul yang semestinya kliennya mendapatkan keringanan. Sebab, selama ini terdakwa sudah menyesali perbuatannya.

"Suatu niatan dari klien kami untuk berbuat baik lagi. Adanya penyesalan sangat mendalam, itu mungkin sebagai dasar upaya banding kami,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Dhio Daffa melakukan pembunuhan berencana kepada anggota keluarganya sendiri, Senin 28 November 2022.

Dia melakukan pembunuhan itu dengan meracuni korban menggunakan zat kimia Sianida ke dalam minum teh dan kopi.

Tidak hanya sekali, ternyata Dhio Daffa sudah pernah melakukan percobaan pembunuhan dan ternyata gagal. Lantas dia mengulangi perbuatannya hingga ketiga anggota keluarganya yakni ayah, ibu, dan kakak perempuannya harus meregang nyawa.

Dhio Daffa mendapatkan racun jenis sianida itu dari membeli secara online. Racun sianida ini dipilih terdakwa setelah sebelumnya gagal meracuni korban menggunakan zat arsenik.

Alasan Dhio tega membunuh ketiga anggota keluarganya itu karena mereka sering menagih uang investasi sebesar Rp400 juta. Dhio Daffa juga mengaku mendapat perlakuan yang berbeda dari orangtuanya. (*)

Sumber: magelang ekspres