Gunung Sumbing Pernah Meletus Tahun 1730, Kerusakan Hingga Korban Jiwa yang Ditimbulkan

Gunung Sumbing Pernah Meletus Tahun 1730, Kerusakan Hingga Korban Jiwa yang Ditimbulkan

Pemandangan indah Gunung Sumbing dari Magelang Jawa Tengah--

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Gunung Sumbing pernah mengalami erupsi pada tahun 1730 berdasarkan catatan aktivis sejarah Hindia Belanda. Hingga saat ini, gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah itu masih berstatus aktif.

Timbul pertanyaan banyak pihak, mungkinkah Gunung Sumbing bakal meletus lagi? Banyak ahli vulcanologi menyimpulkan bahwa kemungkinan Gunung Sumbing bisa meletus lagi.

Dilansir dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Gunung Sumbing merupakan gunung api strato tipe A.

Di bagian puncak, terlihat bibir kawah sebelah timur laut telah hancur sehingga tampak seolah-olah sobek, maka disebut Gunung Sumbing, karena menyerupai seperti bibir sumbing.


Gunung Sumbing dari Temanggung Jawa Tengah--

Letusan dalam sejarah hanya tercatat satu kali yaitu tahun 1730 yang terjadi di kawah puncak. Sayangnya hampir tidak ada catatan kaki, terkait dampak kerusakan atau bahkan korban jiwa akibat letusan Gunung Sumbing.

Kala itu, terbentuk kubah lava dengan aliran lava ke arah bibir kawah terendah diperkirakan terjadi pada tahun tersebut (Junghuhn, 1853 dan Traverne, 1926).

Penyelidikan geokimia oleh Tim BPPTKG ke Puncak Gunung Sumbing bulan Agustus 2016 yang lalu didapati adanya kawah dengan manifestasi solfatara dan fumarol yang cukup intensif.

Kawah tersebut dinamai dengan Kawah D yang terletak pada koordinat S07°22'55" dan E110°04'24" ketinggian sekitar 3210 mdpl.

BACA JUGA:TERUNGKAP! Peneliti Temukan Bukti Baru Atlantis Ada di Indonesia

Kawah D Gunung Sumbing memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi. Pada Kawah D terdapat manifestasi vulkanik berupa solfatara dan fumarol.


Kawah di Puncak Gunung Sumbing--

Kepulan asap solfatara dan fumarol ini keluar berderet dari utara ke selatan. Batuan yang ada di area kawah ini umumnya sudah lapuk karena proses alterasi.

Untuk diketahui, Alterasi merujuk pada perubahan komposisi mineralogi batuan yang disebabkan oleh suhu dan tekanan yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: