Kilas Sejarah Kampung Jenangan di Tengah Jantung Kota Magelang

Kilas Sejarah Kampung Jenangan di Tengah Jantung Kota Magelang

ILUSTRASI. Kampung Jenangan di Kota Magelang tidak terlepas dari sejarahnya yang cukup unik-IST-MAGELANG EKSPRES

MAGELANGEKSPRES.ID - Kampung Jenangan di Kota Magelang tidak terlepas dari sejarahnya yang cukup unik.

Bagaimana tidak, kampung tersebut diambil dari nama makanan tradisional khas masyarakat Jawa.

Yaitu Jenang atau bubur bercita rada manis gurih yang memiliki berbagai varian.

BACA JUGA:Jenang Blendung Kuliner Jadul di Magelang, yang Mulai Sulit Ditemui

BACA JUGA:Nikmati Jenang Krasikan Khas Purworejo di Muntilan Magelang yang Punya Filosofi Mendalam Tentang Kehidupan !

BACA JUGA:Resep Jenang 7 Rupa yang Jadi Makanan Tradisional Masyarakat Jawa Dalam Tradisi Mitoni

Seperti Jenang Abang atau bubur dari tepung beras yang berpadu santan dan gula jawa.

Jenang Candil yang terbuat dari Candil (adonan tepung ketan), bubur mutiara, bubur sumsum, santan cair, dan gula merah.

Atau bahkan Jenang atau dodol pada umumnya yang dibuat dari tepung ketan, santan, dan gula jawa yang dimasak hingga 3-4 jam.

BACA JUGA:Kilas Sejarah Kampung Tengkon Magelang Konon Tempat Bermukimnya Seorang Bangsawan

BACA JUGA:Bie Sing Hoo Toko Tertua di Magelang yang Tak Terlekang Zaman

BACA JUGA:Menapaki Desa Sembungan, Desa Tertinggi di Pulau Jawa dengan Sejuta Keindahan Alamnya

Aneka kudapan tersebut dulunya menjadi komoditas utama pada Kampung Jenangan.

Masyarakat setempat banyak menjajakan jenang baik dari rumah ke rumah melalui pedagang eceran atau dijajakan pada kedai maupun pasar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait