Pengguna Twitter Harus Tau, Akan Ada Batas Jumlah DM

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Platform micro-blogging Twitter dilaporkan bakal membatasi jumlah pesan langsung (DM) yang dapat dikirim oleh pengguna non-Blue per hari.

Hal tersebut bradasarkan tweet Leaker Alessandro Paluzzi, dalam tweetnnya dia menyebutkan bahwa Twitter berupaya membatasi jumlah DM yang dapat dikirim penggunanya per hari, sebelum mendaftar ke TwitterBlue.

Menurut tangkapan layar yang dibagikan oleh pembocor, setelah mencapai batas, pengguna non-Twitter Blue akan menerima pesan berjudul “Dapatkan verifikasi untuk mengirim lebih banyak pesan”.

“Anda telah mencapai batas maksimum untuk Pesan Langsung dalam satu hari. Daftar ke Twitter Blue untuk melanjutkan perpesanan,” bunyi pesan tersebut. Lebih lanjut, pembocor mengatakan bahwa saat ini batasnya adalah 500 DM per hari, tetapi dia menyebutkan bahwa jumlah tersebut bakal berkurang saat dilincurkan.

Baru-baru ini Elon Musk, mantan CEO Twitter pun mengatakan bahwa platform tersebut akan meluncurkan pembaruan minggu ini. Pembaruan tersebut diharapkan bisa membatasi kemampuan mengirim DM ke orang yang tidak berlanggananTwitterBlue.

Sebelumnya, Twitter telah meluncurkan fitur DM ‘Pesan Langsung terenkripsi’ yang memungkinkan pelanggan Twitter Blue berbayar untuk mengirim pesan terenkripsi end-to-end ke pengguna lain di platform.

Enkripsi end-to-end (E2EE) menggunakan kunci privat dan publik untuk mengenkripsi informasi yang dikirim melalui internet sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat membacanya. Kunci dekripsi pribadi hanya disimpan di perangkat pengirim dan tidak dibagikan dengan orang lain.

Namun, kunci enkripsi publik dibagikan dengan orang lain yang ingin mengirimkan data terenkripsi kepada Anda.

Karena kunci dekripsi pribadi hanya disimpan di perangkat penerima lokal dan tidak pernah disimpan di tempat lain di sepanjang jalan, seperti di server aplikasi perpesanan, bahkan jika seseorang menyadap pesan, mereka tidak akan dapat membacanya tanpa kunci dekripsi.

DM terenkripsi end-to-end di Twitter telah menjadi fitur yang dicari dan diminta secara besar-besaran pada 2018.(*)

Sumber: