Viral Ponpes Al Kafiyah Boleh Stok Rakaat Shalat dan Tidur Bukan Muhrim Ternyata Hanya Konten YouTube

Viral Ponpes Al Kafiyah Boleh Stok Rakaat Shalat dan Tidur Bukan Muhrim Ternyata Hanya Konten YouTube

Mas Karyo didampingi MUI, dan Polsek Secanggang memberi klarifikasi viralnya video Ponpes Al Kafiyah.-TANGKAPAN LAYAR/YOUTUBE-GUBES MAMAZ KARYO

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Video viral tentang rakaat shalat yang bisa distok dan tidur dengan bukan muhrim di Pondok Pesantren Al Kafiyah ternyata cuma konten serial YouTube.

Fakta itu terungkap usai Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambangi Padepokan Sendang Sejagad yang dipimpin Sunaryo atau Mas Karyo, di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat 30 Juni 2023 lalu.

Sebelumnya, jagat media sosial dihebohkan dengan video pendek yang berisi sekelompok orang yang diduga melaksanakan shalat diimami oleh seorang wanita.

BACA JUGA:PARAH! Di Ponpes Al Kafiyah Boleh Stok Rakaat Shalat Hingga Tidur dengan Bukan Muhrim

Tidak itu saja, di Ponpes yang mengatasnamakan Ponpes Al Kafiyah, santrinya bisa menyetok rakaat shalat hingga sehari, seminggu, bahkan sebulan.

Di dalam potongan video tersebut ditulis asal pondok pesantren berasal dari Hinai Kiri Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Akhirnya, MUI Kecamatan Secanggang dan pihak kepolisian langsung bertindak cepat dan mendatangi Padepokan Sendang Sejagad.

Dari pertemuan tersebut, pimpinan padepokan Mas Karyo langsung membuat video klarifikasi yang diposting berjudul Klarifikasi Ponpes Al Kafiyah di chanel YouTube Gubes Mamaz Karyo.

BACA JUGA:Kontroversi Lagi, Al Zaytun Bikin Shaf Shalat Idul Adha Campur Antara Jemaah Pria dan Wanita

Menurut Mas Karyo, potongan video itu memang benar telah dibuat dirinya dan timnya.

Namun, konten tersebut sebenarnya untuk shooting film serial di akun YouTube-nya.

“Tapi video konten serial YouTube itu dipotong oleh akun yang tidak bertanggung jawab tanpa menampilkan link video lengkapnya,” kata Mas Karyo.

Mas Karyo juga menjelaskan bahwa di dalam cerita film pendek tersebut dibuat hanya sebagai hiburan dan edukasi kepada warga agar jangan mudah terpancing dengan aliran sesat berkedok agama.

"Konten kami bersifat yang bisa dipetik pembelajaran agar lebih waspada terhadap aliran sesat yang berkedok agama," jelas Mas Karyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: