Nabi Adam Diturunkan Pertama Kalinya di Al Hind atau Nusantara? Simak Penjelasannya!

Nabi Adam Diturunkan Pertama Kalinya di Al Hind atau Nusantara? Simak Penjelasannya!

Nabi Adam Diturunkan Pertama Kalinya di Al Hind atau Nusantara?--

BACA JUGA:Lokasi Pengambilan Tanah Nabi Adam AS, Kaki dan Betis dari Tanah Nusantara?

Agus Taruna Jaya menjabarkan, dalam literasi agama Islam, sebuah hadits menyebutkan bahwa Nabi Adam AS diturunkan di negeri bernama Al-Hind.

Menurutnya, Al Hind di sini bukan India, melainkan Hindia, yang pernah dipopulerkan pelayar-pelayar Eropa.

“Dari Ibnu Abbas R anhum telah meriwayatkan Ali Bin Abi Thalib RA. Telah berkata : “Di bumi tanah yang paling wangi adalah tanah Al Hind (karena) Nabi Adam AS. Telah diturunkan di Al Hind, maka pohon–pohon dari Al Hind telah melekat wangi-wangian dari surga”.” (H.R.Hakim)

Agus Taruna kemudian mengambil teori tentang “wangi” tersebut adalah jahe yang masyarakat tradisional Nusantara sering praktikkan.

Bahkan pada masa Nabi Muhammad SAW, kerajaan di Indonesia sudah memberikan makanan jahe kepada Rasul dan sahabat.

Dari Abu Sa’id Al Khudri RA mengatakan : "Bahwa seorang raja dari Al Hind telah mengirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebuah tembikar yang berisi jahe. Lalu Nabi SAW, memberi makan kepada sahabat-sahabatnya sepotong demi sepotong dan Nabi SAW pun memberikan saya sepotong makanan dari dalam tembikar itu". (HR. Hakim)

Seperti diketahui bahwa jahe hanya dapat hidup di daratan katulistiwa. Selain Asia Tenggara, jahe banyak dihasilkan dari Brasil.

Tetapi kaitannya dengan sejarah, maka nama Brasil agaknya harus disingkirkan terlebih dahulu untuk mengaitkan dengan Al Hind. Pasalnya, bangsa Amerika asli yakni suku Indian diperkirakan ada setelah peradaban Asia. Penghuni asli Benua Amerika merupakan penghuni baru yang bermigrasi dari Asia.

Lalu apakah benar, bahwa Nabi Adam menginjakkan kaki di bumi pertama kalinya adalah di Nusantara yang dimaksud dengan Al Hind? Tentunya kita sebagai umat hanya dapat memperkirakan berdasarkan hubungan sejarah dengan penyebutan hadits dan keterangan para ulama. Soal kepastiannya hanya Allah SWT Yang Maha Tahu. Wallahua’lam. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: