Fakta Terbaru! Candi Borobudur Bukan Candi Tapi Teratai Raksasa di Atas Air

Fakta Terbaru! Candi Borobudur Bukan Candi Tapi Teratai Raksasa di Atas Air

Borobudur jika dilukis menggunakan art generation AI.-ISTIMEWA-TANGKAPAN LAYAR

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Fakta terbaru yang menarik tentang mahakarya Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Buddha yang konon dibangun Dinasti Syailendra pada abad 7-8 M tersebut diyakini menyerupai bunga teratai di atas danau.

Baru-baru ini terungkap hipotesa tentang danau purba tersebut. danau purba ini mengelilingi Candi Borobudur sehingga jika dilihat dari atas, akan menyerupai bunga teratai.

Jika teori itu benar, maka akan timbul pertanyaan lagi di benak kita. Bagaimana pada saat itu, arsitektur Borobudur melihatnya bak teratai. Karena belum ada pesawat apalagi drone.

Namun, nenek moyang bangsa Indonesia sudah menampakkan bahwa peradaban kuno Nusantara adalah peradaban yang maju di bidang arsitektur.

Teori ini Candi Borobudur adalah bunga teratai ini pertama kali dikemukakan oleh WOJ Nieuwenkamp (1874-1950), seorang etnolog Belanda, pelukis, sekaligus arsitektur yang menekuni bangunan bergaya Hindu dan Buddha.

Menurut Nieuwenkamp, Candi Borobudur adalah bangunan raksasa yang sengaja didirikan untuk melukiskan bunga teratai sebagai penghormatan terhadap Buddha Maitreya.

BACA JUGA:TERKUAK! Alasan Ada Banyak Hewan yang Tergambar di Relief Candi Borobudur

Candi Borobudur didirikan menggunakan jutaan kubik batu andesit. Dia meyakini bahwa letak pondasi Candi Borobudur ditempatkan menyembul di tengah sebuah danau yang kini telah mengering. Konon, dahulu candi ini dicat berwarna putih dengan semen kuno.

Nieuwenkamp menerbitkan penelitiannya, Fiet Borobudur Meer (Danau Borobudur) pada tahun 1931. Menurut Nieuwenkamp, Candi Borobudur dilukiskan sebagai bunga teratai yang mekar di tengah-tengah danau, namun kini danau itu telah mengering.

Selain menyerupai bunga teratai yang tengah mekar, juga terdapat daun dan bunganya mengelilingi buah yang terletak di tengah-tengah kolam.


Saat perayaan suci Tri Waisak, masyarakat Buddha mengunakan teratai dan patung Buddha di atasnya.-HUNI WEJANG-MAGELANG EKSPRES

Dari sisi lokasi dan letaknya, Niewuwenkamp mencoba memberikan hipotesis bahwa Candi Borobudu, Candi Mendut, dan Candi Pawon berada pada garis lurus.

BACA JUGA:Arti dan Makna Relief Candi Borobudur, Ternyata Ini Alasan Kenapa Banyak Relief

Dari Candi Pawon, menurut Niewuwenkamp adalah pemandangan paling menakjubkan untuk melihat Candi Borobudur. Sementara jika pandangannya berbalik, dirinya dapat melihat Candi Mendut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: