Para Wanita di Manipur India Buat Aksi Balas Dendam Bakar Rumah Tersangka Utama Kasus Kekerasan

Para Wanita di Manipur India Buat Aksi Balas Dendam Bakar Rumah Tersangka Utama Kasus Kekerasan

Perempuan meletakkan jerami yang terbakar di rumah terdakwa dalam kasus video viral Manipur, di Pechi Awang Leikai, Manipur, India, 20 Juli 2023, dalam screengrab ini diperoleh dari video yang beredar di media sosial-TANGKAPAN LAYAR-ISTIMEWA

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Buntut aksi massa menelanjangi dan memperkosa dua wanita di Manipur, Negara Bagian India, sejumlah perempuan di sana menyerang rumah pelaku, Jumat 21 Juli 2023.

Sebelumnya, pelaku pelecehan seksual diduga menyeret dua wanita suku minoritas Kuki ke jalanan pada Mei 2023 lalu.

"Kelompok suku mayoritas menghasut massa untuk memperkosa dan mengarak kedua perempuan ini dalam keadaan telanjang," kata polisi pada Jumat.

Kekerasan seksual tersebut terjadi lebih dari dua bulan yang lalu. Namun, baru belakangan ini disorot dunia, setelah viral di berbagai media sosial pekan ini.

Video dua wanita yang diarak dan ditelanjangi itu pun memicu menyebarnya kerusuhan skala lebih besar di Manipur.

Tersangka utama, seorang warga Manipur, ditangkap pada Kamis 20 Juli 2023 lalu, usai Perdana Menteri Narendra Modi mengecam penyerangan tersebut. Modi menyebut serangan itu sebagai hal memalukan. Pemerintah berjanji akan mengambil tindakan tegas.

BACA JUGA:Video 2 Perempuan Ditelanjangi dan Diarak di Manipur India Beredar Viral di Media Sosial

Selain tersangka utama, kepolisian setempat juga menangkap tiga orang lainnya yang diduga terlibat.

Polisi juga tengah menelusuri setidaknya 30 orang lain yang terlibat dalam aksi kebrutalan terhadap dua wanita di Manipur.

Akibat aksi penganiyaan dan kekerasan seksual kepada dua perempuan di Manipur, sejumlah perempuan di sana turut menggelar aksi balasan di rumah tersangka.

Para perempuan setempat melempari batu dan membakar beberapa bagian dari rumah milik tersangka utama di sebuah desa.

"Kami meminta para wanita untuk melakukan protes secara damai karena ada kegelisahan yang mendalam. Kami memahami kemarahan mereka," kata Hemant Pandey, seorang pejabat polisi senior di ibukota negara bagian Imphal.

BACA JUGA:Di Malam Puncak Sarasehan Petani Milenial, Mentan: Kolaborasi Jadi Kunci Bisnis Pertanian

Pengaduan polisi yang diajukan pada Mei menyatakan bahwa massa yang membawa senjata merusak beberapa rumah dan membakarnya hingga rata dengan tanah. Aksi pembakaran tersebut terjadi di sebuah desa di distrik Kangpokpi sebelum menyerang anggota suku Kuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: