Terjebak 35 Jam Di Bawah Tanah Tergenang Air, Begini Kondisi 8 Penambang yang Terjebak di Banyumas

Terjebak 35 Jam Di Bawah Tanah Tergenang Air, Begini Kondisi 8 Penambang yang Terjebak di Banyumas

Tim Penyelamat dari Basarnas, SAR, TNI, kepolisian, dan masyarakat diterjunkan untuk mengevakuasi 8 penambang yang terjebak di Pancurendang, Banyumas-FACEBOOK-

Galian lubang memiliki kedalaman hingga 70 meter dan beberapa tingkatan. Basarnas memperkirakan para penambang terjebak di tingkatan keempat atau kedalaman 40 meter.

Kapolresta Banyumas, Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu menuturkan bahwa aktivitas tambang emas di Ajibarang ini ilegal dan tidak memiliki izin.

Lokasinya yang berada di areal persawahan juga menjadi penyebab galian tambang emas ini cenderung membahayakan. Sebab, air bisa dengan mudah masuk ke areal lubang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi menyebut pihak kepolisian telah memanggil sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut.

Dari penuturan para saksi, tambang emas ini telah beroperasi sejak tahun 2014 silam.

Sebelum pembukaan lahan pada tahun itu, sudah disepakati antara pemilik lahan dengan penambang. Persentase keuntungan pun disetujui besaran 20 persen untuk pemilik lahan, 20 persen pemodal, dan 60 persen untuk penambang.

"Pertambangan ini memang menjadi mata pencaharian sebagian warga Desa Pancurendang, Ajibarang," jelasnya.

BACA JUGA:Rumah Kosong di Daerah Jalan Ahmad Yani Kota Magelang Kebakaran

Sementara itu, Kepala Desa Pancurendang, Nasirun mengaku, tambang emas ini sudah ada ketika dirinya menjabat sebagai Kepala Desa di tahun 2015.

Pemerintah desa tidak mampu menutup paksa tambang tersebut. Hanya sebatas memberikan imbauan agar tidak diteruskan, mengingat potensi bahayanya.

"Tapi itu masih jalan terus sampai sekarang. Karena mungkin sudah menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat. Tapi tidak sedikit yang tidak berani masuk sini (areal tambang)," paparnya.

Ada sekitar 50 pekerja tambang yang beraktivitas di lokasi tambang emas tersebut. Namun, kata Nasirun, jumlah warga Desa Pancurendang sendiri tidak begitu banyak.

Justru didominasi masyarakat luar dari daerah Jawa Barat. "Kalau warga sini jarang ada yang berani masuk ke dalam (lubang tambang)," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: