10 Kota Polusi Udara Tertinggi di Indonesia, Tangerang Selatan Posisi Pertama

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Polusi udara merupakan pencemaran yang ada didalam atau di luar ruangan oleh bahan kimia, fisik, atau biologis apa pun yang mengakibatkan perubahan kualitas udara.

Ada beberapa penyebab terjadinya polusi udara seperti pembakaran rumah tangga, kendaraan bermotor, fasilitas industri dan kebakaran hutan.

Hal tersebut adalah contoh penyebab terjadinya polusi udara yang sering kita temui sehari-hari.

Polutan yang menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Jangan Salah, Ini Arti Penjara Seumur Hidup Beserta Jenis Tindakannya

Karena didalam polutan terdapat partikel, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

Perlu diketahui bahwa dampak adanya polusi udara ini, baik itu diluar dan dalam ruangan menyebabkan penyakit pernapasan dan penyakit lainnya.

Bukan hanya itu, tetapi juga merupakan sumber penting morbiditas dan mortalitas.

Lembaga survei  IQAir  mencatat kualitas udara di kota-kota di Indonesia.

Perusahaan asal Swiss tersebut mendapatkan data yang diambil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Setidaknya ada 10 peringkat kota-kota di Indonesia yang memiliki kualitas udara buruk.

BACA JUGA:Hingga Hipertensi dan Gagal Ginjal, Ini Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Berikut kota paling berpolusi di Indonesia menurut IQAIR pada tanggal 18 Juni 2023 beserta Indeks Kualitas Udara (AQI)-nya :

1. Tangerang Selatan, Banten: 166 (Tidak Sehat)
2. Cileungsir, Jawa Barat: 163 (Tidak Sehat)
3. Kabupaten Serang, Banten: 160 (Tidak Sehat)
4. Kota Bandung, Jawa Barat: 152 (Tidak Sehat)
5. Semarapura, Bali: 149 (Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif)
6. DI Yogyakarta, Yogyakarta: 145 (Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif)
7. Kota Bekasi, Jawa Barat: 141 (Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif)
8. Ubud, Bali: 120  (Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif)
9. Kota Tangerang, Banten: 107  (Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif)
10. Kota Denpasar, Bali: 105  (Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif)

(*)

Sumber: