Upaya Penuhi Kebutuhan Daging Nasional, Kementan Siapkan Inseminator Milenial

Upaya Penuhi Kebutuhan Daging Nasional, Kementan Siapkan Inseminator Milenial

Upaya Penuhi Kebutuhan Daging Nasional, Kementan Siapkan Inseminator Milenial--

BATU, MAGELANG EKSPRES - Konsumsi daging sapi sebagai sumber protein hewani terus mengalami peningkatan. Sementara, produksi daging sapi dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan. Hal ini menyebabkan harga daging sapi tinggi di pasar domestik, sekaligus terbukanya peluang impor. Menghadapi itu, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produktivitas peternakan. Salah satunya dengan mencetak inseminator milenial yang unggul.

Melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Kementerian Pertanian melaksanakan Peningkatan Kompetensi Mahasiswa melalui Pelatihan Inseminasi Buatan bagi 31 mahasiswa program studi Teknologi Produksi Ternak. Mereka mengikuti pelatihan di 2 lokasi, Kampus Polbangtan YOMA dan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.

Digelar mulai 7 hingga 29 September, mahasiswa diharapkan dapat menguasai teknis inseminasi buatan. Pasalnya, teknik ini dipercaya mampu meningkatkan tingkat kelahiran sapi, yang semula berkisar 30 % - 40 % menjadi 60 % - 70%.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan Inseminasi Buatan (IB) merupakan program Kementan dalam upaya peningkatan populasi sapi dan kerbau nasional.

“Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai”, jelas Mentan Syahrul.

Secara teknis, program IB dengan pejantan unggul dapat meningkatkan kelahiran, bobot lahir, mutu genetik, dan produk daging serta susu. Namun, tenaga teknis yang andal di lapangan masih kurang. Sehingga berdampak pada turunnya minat peternak terhadap IB, karena kegagalan IB di lapangan.

Hal ini menuntut keterampilan inseminator dalam menunjang keberhasilan IB. Untuk itu, pelatihan ini menjadi program esensial untuk menyiapkan inseminator yang handal.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengharapkan petani milenial siap menjadi eksekutor Pembangunan pertanian ke depan. Karena menurutnya IB menjadi salah satu teknologi menuju swasembada daging nasional.

"Seluruh ilmu pengetahuan, teori vokasi terkait dengan IB itu harus hafal di luar kepala dan harus betul-betul mahir, pintar mengimplementasikan teknologi IB," papar Dedi.

Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto menilai pelatihan ini sangat tepat diberikan kepada mahasiswanya. Utamanya dalam menyediakan sumber daya manusia yang terlatih.

“Pelatihan Inseminasi Buatan sangat penting mengingat inseminator di lapangan semakin berkurang”, jelasnya.

Selain mendapatkan materi terkait teknis IB, mahasiswa juga akan melakukan praktik dan pemahiran IB di beberapa koperasi sapi perah, yakni KPSP Setia Kawan Nongko Jajar, KUD Sembada Puspo, KAN Jabung, Koperasi SAE Pujon, KUD Sumber Makmur Ngantang.

Bambang berharap kehadiran inseminator yang handal mampu meningkatkan kepercayaan peternak terhadap manfaat IB. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: polbangtan yoma