Istimewanya Magelang dari Kota Sejuta Bunga Hingga Julukan Sakuranya Jawa Tengah

Istimewanya Magelang dari Kota Sejuta Bunga Hingga Julukan Sakuranya Jawa Tengah

Sakuranya Kota Magelang, Ini Dia Fakta Menarik Dibalik Penanaman Pohon Tabebuya-Adhitya Candra Kirana-Dokumen Pribadi

MAGELANG EKSPRES Mungkin kamu tidak asing dengan julukan Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga dan Sakuranya Jawa Tengah. Ternyata ada beberapa alasan kota ini mendapatkan julukan sejuta bunga dan Sakuranya atau Jepang-nya Jawa Tengah itu.

Tak lain tak bukan, karena setiap tahun Kota Magelang mampu menunjukkan pesonanya bak negeri Jepang di Jawa Tengah. Sebab, dalam setahun bunga tabebuya akan bermekaran.

Bunga tabebuya ini sangat mirip degan bunga sakura yang ada di Jepang. Jadi, tidak heran kalau selama ini Magelang dianggap sebagai Sakuranya Jawa Tengah.

Jika kamu berkujung ke Magelang pada bulan-bulan tertentu, kamu bisa menikmati pemandangan bunga dari pohon Tabebuya yang bermekaran di sepanjang jalan Kota Magelang.

Bunga berwarna putih dan merah jambu tersebut sekilas terlihat seperti bunga Sakura.

Seperti berada di Jepang, bunga Tabebuya yang menghiasi pedestrian membuat pemandangan Kota Magelang  menjadi semakin cantik.

Di tengah lalu lintas kendaraan yang makin padat, keindahan bunga tersebut mampu meneduhkan siapa saja yang melihatnya.

Bahkan fenomena ini dapat menarik wisatawan dari daerah di sekitar Kota Magelang untuk datang dan berswafoto dengan latar belakang bunga Tabebuya yang bermekaran.

Selain bunganya yang cantik, ada fakta menarik dibalik rimbunnya Kota Magelang berkat pohon yang satu ini. Mau tau? Yuk baca sampai habis ya!

BACA JUGA:Senerek Khas Magelang Memang Legend, dari Zaman Belanda sampai Sekarang Rasanya Masih Sama

Program Magelang Kota Sejuta Bunga

Dilansir dari laman Humas Kota Magelang, penanaman Tabebuya ini merupakan program Pemkot Magelang mewujudkan Program Magelang Kota Sejuta Bunga.

Hal ini untuk mengganti program sebelumnya yaitu penanaman pohon Bintaro (cerbera manghas) dan pohon Sepatu Dea (spathodea campanulata) sebagai pohon perindang.

Pohon Bintaro dinilai berbahaya karena ternyata memiliki kandungan racun, sementara pohon sepatu memiliki akar yang cepat membesar sehingga merusak trotoar dan aspal jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: