Beri Efek Jera, DPRD Minta Pabrik Berpolusi di Wates Magelang Segera Disegel

Beri Efek Jera, DPRD Minta Pabrik Berpolusi di Wates Magelang Segera Disegel

Kepulan asap hitam dari pabrik kayu lapis di Wates, Magelang Utara-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES DPRD Kota Magelang langsung menggelar rapat internal menyikapi operasional pabrik diduga tanpa izin yang menimbulkan polusi udara di Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara. Pasalnya, asap hitam yang keluar akibat aktivitas pabrik tersebut sangat merugikan warga Wates dan sekitarnya.

Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno menyesalkan aktivitas pabrik yang menimbulkan polusi udara itu.

Dirinya mendapat laporan dari warga Wates yang menderita batuk ringan diduga disebabkan asap pabrik kayu lapis tersebut.

Politisi PDIP tersebut menilai, pendirian pabrik di Kota Magelang tidak boleh sembarangan. Kota Magelang, lanjutnya, sudah memiliki instrumen peraturan daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang harus ditaati.

“Apalagi itu di kawasan perumahan dan pemukiman warga. Saya yakin sesuai Perda RT RW kita, pemukiman warga adalah zona merah (larangan) pendirian pabrik. Apalagi pabrik yang menimbulkan limbah langsung,” kata Udi, sapaan akrab Budi Prayitno, Senin, 18 September 2023.

BACA JUGA:Warga Wates Magelang Keluhkan Polusi Debu Pabrik Kayu Lapis

Operasional pabrik kayu lapis di Wates ini, kata Udi, adalah bukti bahwa Pemkot Magelang telah kecolongan. Terutama tim analisa dampak lingkungan (Amdal).

“Pabrik ini ternyata sudah beroperasi sejak lama dan selama itu tidak punya izin (operasional). Ini kecolongan kan namanya,” imbuhnya.

Menurut Udi, sepanjang belum ada izin yang keluar dari pihak berwenang, maka usaha tersebut berarti ilegal.

“Jadi, kalau alasannya izin sedang diproses ya artinya belum ada izin, mestinya tidak boleh beroperasi. Apalagi lokasi pabrik ada di pemukiman, saya kira tidak akan dapat izin,” ungkapnya.

BACA JUGA:Terminal Tipe-A Tidar Magelang Canangkan Bebas Sampah

Udi juga mengaku banyak warga Wates yang mengadu kepadanya soal dampak polusi dari aktivitas pabrik kayu lapis itu.

Bahkan beberapa warga menderita penyakit batuk, mulai batuk ringan hingga parah. Penyakit ini menyerang warga kalangan anak-anak dan lanjut usia.

“Saya dilapori banyak warga yang batuk-batuk. Melihat kepulan asap hitam yang ditimbulkan, pasti ada efek dari pabrik ini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres