Jangan Sombong kepada Tetangga! Kata Ustadz Khalid Basalamah : Tidak Mencium Bau Surga apalagi Masuk

Jangan Sombong kepada Tetangga! Kata Ustadz Khalid Basalamah : Tidak Mencium Bau Surga apalagi Masuk

Jangan Sombong kepada Tetangga! Kata Ustadz Khalid Basalamah : Tidak Mencium Bau Surga apalagi Masuk--

MAGELANG EKSPRES-Tidak boleh hati seorang muslim ada rasa sombong. sombong itu berarti meremehkan orang lain atau menolak kebenaran."Jangan sampai kita terpuruk dengan  upaya setan yang menjerumuskan kita pada kesombongan," ungkap Ustadz Khalid Basalamah yang dilangsir dari kanal YouTube Khalid Basalamah Official (19/9/2023).

Menurutnya, kesombongan bisa dilihat dari jenjang ekonomi, pendidikan maupun sosial. Misal, Allah membukakan rezeki seseorang menjadi kaya raya, memiliki alat transportasi, tempat tinggal dan pakaian yang bagus dan segala kebutuhan terpenuhi maka setan akan menunggangi pada diri orang itu dengan kesombongan.

Kalau melewati orang yang jenjang ekonominya berbeda maka akan selalu menganggap remeh dalam pandangan matanya, biasa memotong pembicaraan dan  tidak menganggap penting orang lain. "Mungkin dia bawahannya, tetangganya yang miskin. Selalu menganggap remeh orang selalu kekurangan. Ini termasuk hal yang dibenci Allah, itu merupakan keburukann, tidak boleh itu," tandasnya.

BACA JUGA:Bisa Usir Setan dan Hancurkan Sihir, Ustadz Khalid Basalamah Anjurkan Tanam Daun Bidara di Rumah

Lanjut Ustadz Khalid Basalamah, kesombongan juga bisa dari jenjang sosial, misalnya orang tersebut merasa berasal dari negara negara adi daya pada saat datang ke negara lain menganggap lebih kecil dan menganggap remeh orang-orangnya.

Atau mungkin mereka tinggal di komplek sehingga tak mau  melirik orang-orang yang tinggal di komplek lain karena rumahnya hanya dari kayu atau biasa-biasa saja. "Atau melihat orang yang mengumpulkan sampah dengan  pakain kotor mungkin hanya berharap agar  orang ini mengeluarkan uang Rp 10 ribu, Rp 20 ribu untuk makan namun orang itu tidak mau bahkan denga sombongnya melihat saja tidak mau. Apalagi kalau berhubungan dengan salaman atau mengajak ngobrol saja sangat susah," ungkap dia.

Kata Ustadz Khalid Basalamah, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda bahwa sebenarnya kalian diberikan rezeki Allah karena orang-orang miskin diantara kalian, karena shalat, doa, ketulusan dan keikhlasan orang-orang miskin diantara kalian.

Maka ketika kita memiliki kelebihan fisik dan  kadang-kadang melihat ada seseorang yang memiliki kekurangan fisik yang tidak kita miliki, seperti warna kulit, jenis kulit atau postur tubuh maka seorang muslim harus merendah bukan malah menganggap orang lain rendah, menganggap orang lain kurang. Ini semuanya keburukan, ini tidak boleh ada dalam hati orang muslim," terang dia.

BACA JUGA:Hati Sumpek, Sedih, Masalah Tak Selesai, Apa Solusinya? Kata Ustadz Khalid Basalamah Baca Al Qur'an

Disebutkan, sejumlah ulama mengatakan bahwa kalau sudah muncul dalam hati seseorang sedikit rasa kesombongan maka berhati-hatilah karena dengan sedikit itu bisa menyebabkan seseorang tidak mencium bau surga apalagi masuk di dalamnya.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi." (HR Muslim No.91)

Menurut Ustadz Khalid, orang boleh mengenakan pakaian bagus, mobil yang bagus, rumah yang bagus tapi merendahlah. Sesekali jenguk tetangga, lihat keadaan ekonomi orang-orang yang kurang dan bersedekahlah kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama di sekitar rumah kita.

"Ketika kita buka kaca mobil melihat orang yang meminta-minta di lampu merah seringkali hanya mengeluarkan uang receh yang dijepit dua jari. Ajak salaman orang, kalau satu jenis, tanyakan kabarnya, Bapak kenapa harus melakukan pekerjaan seperti itu, apa tidak ada pekerjaan lain? Mungkin kita akan mendapatkan banyak informasi dari orang itu. Kalau misal orang itu mengatakan," saya melakukan ini karena butuh uang untuk membayar SPP anak saya Rp 200 ribu maka segera berikan uang Rp 200 ribu agar SPP anaknya terbayaran. Kalau dengan uang Rp 200 ribu anak itu bisa sekolah dan kemudian bisa bermanfaat bagi kehidupan anak itu maka maka uang yang kita sedekahkan itu bisa menjadi sedekah jarizah, yang pahalanya akan terus mengalir," ungkapnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: