Jangan Dikira Jadi Presiden itu Enak? Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Tanggung jawabnya Berat

Jangan Dikira Jadi Presiden itu Enak? Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Tanggung jawabnya Berat

Jangan Dikira Jadi Presiden itu Enak? Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Tanggungjawabnya Berat--

MAGELANG EKSPRES- Amanah yang paling besar tanggungjawabnya adalah orang yang mendapatkan Amanah jabatan atau kekuasaan.

Mulai kekuasaan yang lebih luas seperti menjadi seorang presiden atau kekuasaan yang lebih sempit seperti gubernur, walikota, bupati, camat hingga yang paling bawah lurah atau kades, juga RW dan RT.

Jadi jabatan itu amanah, kelak mereka akan dimintai pertanggungjawaban.

Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau memberikan jabatan atau kekuasaan kepada orang yang memintanya atau yang berambisi untuk mendapatkannya. "Kenapa? Karena ini amanah berat, bukan kenyamanan. Antum pikir seorang presiden itu enak? Dia lelah, dia capek, dia tanggung jawab besar. Kalau skala seorang kepala desa yang mendapatkan amanah, kalau di bawah dia itu ada umpamanya 500 KK di desa tersebut, dia amanah tuh. Jangan sampai ada harta yang seharusnya sampai kepada mereka kemudian tidak sampai kepada mereka," ungkapnya.

BACA JUGA:Semua Orang Wajib Menjaga Amanah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah Jelaskan Amanah Orang Kontrak Rumah

Ustadz Syafiq meriwayatkan, sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu Ta'ala'anhu adalah orang yang takut dengan amanah.

Dia takut kalau nanti ada keledai di Jilah, Irak atau Syam, yang mungkin terjatuh atau terperosok di dalam lubang, kemudian ditanya oleh Allah, kenapa engkau tidak perbaiki jalannya?

Menurut Ustadz Syafiq, saat ini banyak manusia berlomba-lomba untuk mendapatkan jabatan.

Itu amanah yang besar, mempunyai tanggung jawab yang berat. Sebab yang ada di dalam benak mereka adalah sebuah kenyamanan dan kelezatan.

BACA JUGA:Ingin Dapat 2 Kunci Keselamatan? Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Baca Doa Ini!

Makanya kalau kita lihat di kalangan ulama salaf dahulu, para tabi'in, tabi'ut tabi'in, ada yang angkat tangan, bahkan mengembalikan amanah yang diterima oleh mereka. Diangkat menjadi hakim dahulunya kemudian dikembalikan. Mereka takut tidak bisa melakukan.

Bahkan ada yang kemudian dihukum oleh penguasa karena dia tidak menerima amanah tersebut. "Ya enggak apa-apa dihukum, kata dia. Daripada ana nantinya berkhianat, lebih baik ana dihukum di dunia daripada dihukum di akhirat nanti."

Mengapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak memberikan jabatan kepada orang yang meminta atau yang ambisius ingin mendapatkannya? Sebab, orang yang meminta jabatan itu tidak akan ditolong oleh Allah. Mereka merasa mampu sehingga hanya dibiarkan dan tidak akan ditolong oleh Allah. "Tapi ketika engkau dikasih jabatan tanpa memintanya, maka engkau akan dibantu oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala," jelas Ustadz Syafiq.

Disebutkan, di antara amanah yang harus dijaga adalah menjaga rahasia orang lain. Kalau ada orang yang ngomong sama saudaranya maka orang tersebut tidak boleh menyampaikan pada orang lain lagi. Itu menjaga amanah, tak boleh orang lain mengetahuinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: