6 Mitos Gunung Merbabu yang Ditakuti Para Pendaki, Salah Satunya Tidak Boleh Pakai Baju Hijau

Sama seperti kerajaan nyata pada umumnya, di Kerajaan Gaib Merbabu juga diyakini memiliki memiliki fasilitas seperti alun-alun, pintu gerbang, jalan, pasar, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:6 Alasan Pembangunan Jembatan Jawa-Bali yang Hanya Sekadar Mitos Meskipun Cuma 5 Km

Alun-alun kerajaan gaib Gunung Merbabu dikatakan berada di Pos IV Lempong Sampan. Selain itu, terdapat dua pasukan prajurit yang masing-masing mengenakan seragam berwarna merah dan hijau.

Ada kisah seram karena siapa pun yang mengenakan pakaian dengan warna tertentu akan diusir atau bahkan diangkat menjadi pasukan kerajaan gaib tersebut.

6. Dilarang Mengenakan Baju Hijau

Larangan mengenakan baju hijau di Merbabu--

Penggunaan pakaian warna hijau ini ternyata tidak hanya dilarang di pantai selatan. Di puncak gunung juga biasanya pendaki tidak diperkenankan mengenakan pakaian berwarna hijau.

Usut punya usut, rupanya di Puncak Merbabu juga dilarang menggunakan pakaian hijau. Walaupun itu hanya sekadar mantel.

Sebab, masyarakat percaya akan adanya mitos bahwa siapapun  yang mengenakan baju hijau saat mendaki maka dia akan diangkat sebagai prajurit kerajaan gaib di Merbabu.

BACA JUGA:7 Mitos Gunung Merapi Paling Populer, Nomor 4 Ada Lokasi Jual Beli Makhluk Gaib

Sementara bagi yang mengenakan baju warna merah maka dia akan langsung diusir, atau lebih parahnya bisa dilemparkan di jurang.

Memang percaya atau tidak, mitos-mitos di Gunung Merbabu ini secara turun temurun masih dipercaya.

Lokasi Gunung merbabu membentang tiga Kabupaten di Jawa Tengah antara lain Magelang, Boyolali, dan Kabupaten Semarang. Sama seperti gunung lainnya, Merbabu juga mempunyai mitos yang menyeramkan dan masih dipercaya sampai sekarang.

BACA JUGA:Dibalik Pesona Telaga Menjer Wonosobo, Tersimpan Mitos Jadi Ritual Tempat Pesugihan

Mitos itu berkembang dan masih diyakini memiliki pesan tersirat bahwa kita harus senantiasa menghormati adat istiadat serta menjaga lingkungan dengan baik.

Sumber: