Kementan Latih Petani Terapkan Strategi Sarpras Pertahankan Produktivitas Pangan di Tengah Gelombang El Nino

Kementan Latih Petani Terapkan Strategi Sarpras Pertahankan Produktivitas Pangan di Tengah Gelombang El Nino

Kepala BPPSDMP Prof Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr mengajak petani antisipasi gelombang el nino yang sedang mengalami masa maksimum sekarang dengan meningkatkan sarana dan prasarana pertanian.-TANGKAPAN LAYAR-

MAGELANGEKSPRES -- Dampak el nino tahun ini membuat stok persediaan logistik di Indonesia mengalami penurunan. Hal itu disebabkan dampak el nino yang membuat petani mengalami kemunduran masa panen.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr mengatakan, kondisi bulan September hingga Oktober 2023 adalah masa maksimum el nino.

"El Nino ini baru akan mengalami masa lemah ketika sudah mulai masuk musim hujan yang direpdiksi BMKG pada November nanti," kata Prof Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr di sela konferensi pers Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluhan, Kamis, 19 Oktober 2023.

BACA JUGA:Wujudkan Kampus Bersinar, Polbangtan Kementan Gelar P4GN

Selain masa panen, dampak el nino ini juga diprediksi akan membuat jadwal tanam petani juga sedikit terlambat. Hal ini didasari pada prediksi curah hujan baru akan kembali normal pada Maret 2024 mendatang.

"Musim hujan mundur 1-3 dasarian atau 10-30 hari. Akibatnya, jadwal tanam petani juga pasti mundur," ujarnya.

Kemunduran jadwal tanam ini tentunya berdampak pada kebutuhan pangan. Semacam siklus, dengan mundurnya masa tanam, maka masa panen juga akan mundur dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Akibat keterlambatan panen, sehingga ada kekosongan stok beras di situ. Biasanya kebutuhan beras perbulan itu 1,2 ton, tapi saat ini stoknya memang sangat kurang," tuturnya.

BACA JUGA:Dukung Program Kementan, Inilah 10 Bahan Pangan Lokal Unggulan Kota Semarang

Dia memprediksi bahwa stok beras akan makin menipis dimulai pada November 2023 hingga Januari 2024. Oleh karenanya, penting bagi pemerintah untuk mengantisipasinya dengan mengimpor beras.

"Kekurangan ini kalau melihat kebelakang biasanya sudah cukup dicover masa panen raya pada Maret-Mei. Tapi hasil dari panen raya tahun ini belum bisa cover kekurangan," terangnya.

Dedi Nursyamsi menyebut, ada salah satu cara jitu untuk mengantisipasi dampak el nino yang berpengaruh terhadap stok logistik. Caranya adalah dengan meningkatkan produktivitas pangan pada bulan Februari-Maret 2024.

"Di sinilah peran petani sangat krusial karena bisa melakukan pengendalian dan antisipasi dampak el nino ini jka dilaukan perencanaan penanaman tepat. Sarana dan prasarana juga harus baik, karena dengan begitu kita bisa genjot produktivitas pangan," katanya.

BACA JUGA:Kementan Latih Peternak Dan Penyuluh Negara Kepulauan Solomon Beternak Ayam Broiler

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres