Bahas Stunting, ICMI ORDA Magelang Raya Dukung Terwujudnya Indonesia Emas 2045

Bahas Stunting, ICMI ORDA Magelang Raya Dukung Terwujudnya Indonesia Emas 2045

STUNTING. MDC ICMI ORDA Magelang Raya bahas stunting di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan UNIMMA, Sabtu 28 Oktober 2023.--

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasai Daerah (ORDA) Magelang Raya peduli terhadap kasus stunting di Indonesia. Diantara langkahnya, menggelar Magelang Discussion Club (MDC) di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Sabtu 28 Oktober 2023.

Tema yang diusung “Penanggulangan Stunting untuk Menciptakan Generasi Emas 2045”.

“Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian ICMI dalam ikut mengatasi permasalah yang terjadi dalam masyarakat,” kata Ketua Umum ICMI-ORDA Magelang Raya, Dr. Ir. Suharsono, M.T.

Dengan pembahasan tersebit, diharapkannya, mampu mendukung, khususnya penurunan angka stunting di Kota dan Kabupaten Magelang.

“Serta secara umum dalam lingkup nasional, untuk medukung terwujudnya Indonesia Emas 2045,” tandasnya.

Sebagai keynote speakernya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Christanti Handayani, S.E. Dikatakan masih banyak  kasus  stunting di Kabupaten Magelang.

“Ini merupakan masalah yang harus ditangani bersama-sama,” tandasnya.

Sebagai moderator MDC dalam kesempatan tersebut Dekan Fakultas Hukum UNIMMA, Dr. Dyah Adriantini Sintha Dewi, S.H., M.Hum. Narasumbernya tiga orang yang berkompeten dalam mengatasi masalah stunting.

Mereka adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dr. Sunaryo, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, dr. Rahmalina, SpOg, dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIMMA, Dr. Heni Setyowati ER, SKp, Mkes.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dr. Sunaryo menyampaikan pada Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Kesehatan RPJMN (2020-2024) diperlukan optimalisasi penguatan pelayanan kesehatan dasar melalui pendekatan keluarga dengan cara mengukur perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat sehingga diperoleh SDM unggul.

“Untuk mendukung hal tersebut, maka ditetapkan target penurunan angka stunting di Kabupaten Magelang sebesar 14% pada tahun 2024,” jelasnya.

Adapun strategi yang ditawarkan. Pertama edukasi gizi. Kedua peningkatan akses pelayanan Kesehatan. Ketiga peningkatan sanitasi dan kebersihan.

Sementara, narasumber kedua, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, dr. Rahmalina, SpOg.

Disampaikan untuk pencegahan stunting, diperlukan ketercukupan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan. Pada saat ini terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat pada seluruh organ dan sistem tubuh pada anak hingga usia 2 Tahun, yang tidak terjadi pada kelompok usia lain.

“Jika terjadi gangguan pada masa ini, maka akan terjadi kerusakan permanen, salah satunya stunting,” jelasnya.

Adapun peran tenaga kesehatan dalam menanggulangi stunting, pertama dokter spesialis menjadi leader dan konseptor serta audiensi kepada pembuat kebijakan serta menjadi motivator dan evaluator terhadap program percepatan penurunan stunting.

“Kedua Tenaga Kesehatan secara Bersama mendukung dan membantu program-program percepatan penurunan stunting dan Tim pendamping Keluarga. Ketiga Menjadi Tim Pendamping Keluarga Bersama kader PKK dan tim DPM4KB,” bebernya.

Pada sesi terakhir, disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIMMA, Dr. Heni Setyowati ER, SKp, Mkes.

Ditegaskan, penanggulanggan stunting  harus melibatkan seluruh unsur terkait, yang meliputi masyarakat, pemerintah, akademisi, pengusaha dan media.

“Secara umum, peran Perguruan Tinggi dalam penanggulangan stunting antra lain. Pertama menjaga sustainibilitas program penurunan stunting. Kedua memberikan bukti ilmiah pada pelaksana program,” jelasnya.

Lalu yang ketiga memperkuat kapasitas pemerintah kabupaten/kota, dan keempat memberikan pendampingan dalam pengembangan model intervensi yang efektif, sekaligus sebagai bahan pembelajaran praktik baik. Kelima monitoring Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting.

“Membantu masyarakat terutama pada pemenuhan gizi yang sehat, beragam dan seimbang. Hal tersebut diimplentasikan oleh UNIMMA melalui kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di beberapa desa yang merupakan kantong stunting,” jelasnya.

Acara yang dihadiri dari berbagai unsur masyarakat, meliputi Tim Penggerak PKK Kecamatan Kota dan Kabupaten Magelang, organisasi masyarakat, akademisi hingga tenaga kesehatan.(rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: