Hapus Kemiskinan Ekstrem dan Rentan Rawan Pangan di Purworejo, Bapanas Gelontor Ribuan Paket Sembako Gratis
SERAHKAN BANTUAN PANGAN. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo, secara simbolis menyerahkan bantuan pangan kepada warga Kabupaten Purworejo, di halaman Kantor Pos Purworejo, Rabu (1/11) sore.-foto: eko sutopo/purworejo ekspres-magelangekspres
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES - Sekitar 7 ribu warga Kabupaten Purworejo diberi bantuan sembako gratis melalui program intervensi pengendalian pangan tahun 2023 oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Bantuan yang disalurkan melalui PT Pos tersebut bertujuan untuk menghapuskan kemiskinan ekstrim.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo, bersama sejumlah pejabat lain di halaman Kantor Pos Purworejo, Rabu (1/11) sore.
BACA JUGA:Hotel Adem Ayem Sambut Kehadiran Terminal Tipe A Purworejo Baru
Turut hadir dalam penyerahan antara lain Asisten Ekonomi Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwi Atmoko, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Nyoto Suwignyo, dan Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani, dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo, Muhamad Abdullah.
Kepala Bapanas menyebut intervensi pemerintah untuk memberikan stimulus atau bantuan kepada masyarakat kurang mampu banyak sekali bentuknya. Bapanas melalui kegiatan ini mendukung penghapusan kemiskinan ekstrim dan pengentasan daerah rentan rawan pangan.
"Ini total ada 98.600 KK penerima bantuan. Kegiatan intervensi pengendalian kerawanan pangan tahun 2023 ini masih bersifat piloting di 8 Provinsi, 22 Kabupaten/Kota, dan 336 Desa, di seluruh Imdonesia," sebutnya.
Asisten Ekobang Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwi Atmoko mewakili Pj Gubernur Jawa Tengah mengatakan bahwa akibat dampak El Nino, total gagal panen di Jawa Tengah terhitung 43 ribu hektar, dari luasan tanam 600 ribu hektar lebih.
BACA JUGA:Belasan Ormas Gelar Demo Palestina di Purworejo, Serukan Kemerdekaan dan Boikot Produk Israel
"Kita masih ada yang panen di wilayah Jawa Tengah, dan ada yang tanam untuk yang irigasi teknis," katanya.
Menurutnya, pangan merupakan kebutuhan manusia yang paling utama dan mendasar. Pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin oleh undang-undang dasar 1945.
Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibanding kebutuhan dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi, bahkan berbagai gejolak sosial dan politik juga bisa muncul.
"Kondisi pangan yang kritis dapat mengganggu stabilitas ekonomi, maupun stabilitas nasional, diperlukan peran kita semua untuk meningkatkan pangan, terutama dari peningkatan yang bersumber dari produksi dalam negeri, mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar," terangnya.
Lebih lanjut pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Bapanas yang telah memberikan bantuan intervensi penanganan kerawanan pangan kepada 142 desa di 6 Kabupaten di Jawa Tengah. Dengan total bantuan sebanyak 64.024 paket.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: