Pelajar SMP di Tegal Sulap Sampah Jadi Meja dan Kursi, DPRD Acungi Jempol

Pelajar SMP di Tegal Sulap Sampah Jadi Meja dan Kursi, DPRD Acungi Jempol

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal KRT Sugono Adinagoro. Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--

MARGASARI, MAGELANGEKSPRES - Sejumlah pelajar SMP di Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal berhasil menyulap sampah botol plastik menjadi meja dan kursi.

Mereka rela mengumpulkan botol plastik bekas air mineral yang diperolehnya di lingkungan sekolahnya maupun rumahnya, lalu dibentuk menjadi meja dan kursi.

Hasil karya ini mengundang pujian dari Pimpinan DPRD Kabupaten Tegal, KRT Sugoni Adinagoro.

Dia mengaku kagum dengan kreatifitas para pelajar SMP Bhakti Praja Margasari yang berhasil menyulap limbah botol plastik menjadi perabot rumah tangga.

Menurut Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan ini, hasil karya tersebut patut ditiru oleh pelajar sekolah lainnya.

Sehingga permasalahan sampah di Kabupaten Tegal yang belum berujung, bisa terbantu.

"Kreatifitas ini sangat bagus. Harus dikembangkan dan diikuti oleh sekolah lainnya," kata Sugono seraya mengacungi jempol.

Sementara, Kepala SMP Bhakti Praja Margasari Nurkhikmah melalui Waka Kurikulum Nur Miftahul Janah mengucapkan terimakasih atas pujian dari Pimpinan DPRD.

Dia mengungkapkan, sebenarnya keterampilan ini merupakan implementasi dari program kurikulum merdeka dengan mengacu pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak didiknya dari kelas VII dan VIII dengan bimbingan dari beberapa fasilitator.


DUDUK - Sejumlah pelajar SMP Bhakti Praja Margasari Kabupaten Tegal duduk di kursi yang berbahan limbah plastik. Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--

Disebutkan, sesuai dengan dimensi pada P5, kegiatan ini mengutamakan dimensi akhlak pada alam lingkungan, gotong royong, dan kreatif.

"Caranya, siswa mengumpulkan sampah seperti bekas bungkus jajan, minuman, sabun cuci, shampoo, atau yang lainnya, lalu sampah itu dijadikan ecobrick yaitu botol plastik yang terisi potongan-potongan sampah plastik. Kemudian kita bentuk menjadi meja dan kursi," kata Nur Miftahul Janah menjelaskan.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan anak didiknya bisa menjadi bagian dari penyelamat sampah dan  dapat mendorong upaya pengelolaan sampah pada lingkungan sekitar.

Dia mengaku sangat bangga karena anak didiknya berhasil menyelamatkan limbah plastik yang dimanfaatkan menjadi objek cantik dan menarik yaitu menjadi meja dan kursi.

"Biasanya objek ini dibuat dari bahan dasar kayu. Tapi ini dari limbah plastik," imbuhnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: