Makna Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng, Ternyata Penuh Doa dan Harapan
Penuh Doa dan Harapan, Inilah makna di Balik Prosesi Ruwatan Rambut Gimbal Dataran Tinggi Dieng--MAGELANG EKSPRES
BANJARNEGARA, MAGELANGEKSPRES -- Upacara pemotongan rambut gimbal atau yang sering disebut dengan ruwatan rambut gimbal biasa dilakukan oleh masyarakat Dieng, sebagai bentuk kepercayaanya untuk mensucikan atau membersihkan anak yang memiliki rambut gimbal agar terhindar dari malapetaka atau bahaya.
Ruwatan rambut gimbal ini biasanya dilakukan satu tahun sekali, tradisi ruwatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur agar tidak tergerus dengan era modern sekarang.
Setelah diadakannya Dieng Culture Festival, saat ini prosesi ruwatan rambut gimbal dilakukan bersamaan dengan acara Dieng Culture Festival tersebut.
Dahulu kala, awalnya tradisi ini hanya dilakukan oleh masing-masing orangtua mereka.
Di daerah Dataran Tinggi Dieng, warga setempat meyakini jika anak yang berambut gimbal merupakan keturunan dari Kyai Kolodete dan titipan Kanjeng Ratu Kidul.
BACA JUGA:Mau Camping Ground di Acara Dieng Culture Festival? Ini Dia yang Perlu Disiapkan
Dalam prosesi ruwatan rambut gimbal tidak sembarang orang boleh memotong rambutnya dan tidak terikat oleh waktu atau penanggalan tertentu.
Pemotongan rambut gimbal harus dilakukan pada saat anak tersebut telah meminta untuk dipotong rambutnya sesuai dengan keinginannya sendiri.
Karena jika tidak, maka anak tersebut bisa menjadi sakit-sakitan.
Selain dengan waktu yang tidak ditentukan, sebelum prosesi pemotongan rambut, sang anak biasanya akan mengajukan sebuah permintaan.
Meskipun permintaan tersebut random dan tidak mudah, tetap saja permintaan tersebut harus dituruti oleh orangtuanya.
BACA JUGA:Jelang Dieng Culture Festival, Petakan Titik Rawan Kemacetan di Wonosobo
Apabila permintaan tersebut tidak dituruti oleh orangtuanya maka menurut kepercayaan masyarakat Dieng, rambut gimbalnya akan terus bertumbuh walaupun sudah dipotong dan kesialan dapat menimpa dirinya, keluarganya, atau bahkan desa setempat.
Tradisi ruwatan rambut gimbal ini merupakan acara yang sangat sakral dan penting bagi masyarakat Dieng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: