Pintu Rezeki Tidak Hanya Bekerja, Mintalah pada yang Memberikan Rezeki!

Pintu Rezeki Tidak Hanya Bekerja, Mintalah pada yang Memberikan Rezeki!

Pintu Rezeki Tidak Hanya Bekerja, Mintalah pada yang Memberikan Rezeki!--

Banyak orang mengira istighfar itu hanya diucapkan di lisan saja tapi apa yang disampaikan itu tidak berbekas di dalam hati dan perbuatanya.

Bertaubat adalah menyesali perbuatannya, meninggalkannya dan berjanji tidak mengulangi. Tapi kalau terkait dengan orang lain maka hendaknya meminta maaf seperti kalau kita ghibah orang lain. Dan kalau kalau kita mengambil uang atau harta orang lain maka harus mengembalikannya.

Dengan memohon ampun pada Allah dan meninggalkan maksiat, niscaya pintu rezeki akan terbuka dan hujan pun akan diturunkan dengan deras.

BACA JUGA:Kelonggaran Allah pada Manusia Belajar Syariat Islam hingga Usia 60 Tahun, Tak Ada Alasan Mengelak!

Ayat berikuti ini yang bisa djadikan pelajaran berharga,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا  (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا  (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Nikmat Aman di Atas Nikmat Sehat

Banyak kenikmatan yang Allah berikan namun seringkali melalaikannya.1. Orang mengira rezeki yang paling utama adalah nikmat sehat. Banyak orang yang kaya tapi tak bisa membeli nikmat sehat.

Banyak orang yang rela kehilangan hartanya demi untuk mendapatkan sehat. Maka hendaknya kita bisa memanfaatkan nikmat sehat yang diberikan pada Allah Ta’ala dengan melakukan ketaatan dengan mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.

Lalu, apa gunanya nikmat sehat kalau kondisi tidak aman? Tatkala kita sakit namun tetap bisa makan enak kalau kondisinya aman. Tapi kalau kita sehat, kaya raya pun tak akan bisa menikmati makan kalau kondisi tidak aman, mau keluar rumah saja takut.

BACA JUGA:Dua Kalimat Syahadah Paling Berat Timbangannya pada Hari Kiamat, Kalahkan 99 Sijil

Artinya nikmat aman itu yang paling utama. Kalau kita tinggal di negeri yang aman maka kita tak akan dibayang-bayangi rasa takut. Meskipun dalam kondisi sakit tapi kalau kondisi negeri aman maka kita bisa merasakan makan enak. Kalau ingin berobat ke dokter atau rumah sakit pun tidak takut karena aman.

2. Bertaqwa

Orang yang bertaqwa tak hanya sekedar mengerjakan perintah dan  meninggalkan yang dilarang saja tapi berusaha meninggalkan yang mubah-mubah. Ini bukan berarti mengingkari tapi untuk meningkatkan derajat ketaqwaan.

Mencontoh Istighfar Rasulullah

Rasullah Shalallahu ‘alaihi wasallam merutinkan membaca istighfar minimal 100 kali setiap hari. Padahal beliau yang sudah diampuni dosa-dosanya dan dijamin masuk tapi tetap membaca istighfar setiap hari. Lalu bagaimana dengan kita, yang tak pernah luput dari dosa-dosa ? Maka hendaklah meneladani Rasulullah dalam kehidupan kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: