TPU di Kertayasa Tegal Terkikis Aliran Sungai, Jenazah Rawan Hanyut
RESES - Sejumlah warga saat menghadiri acara Reses Masa Persidangan I yang digelar Anggota DPRD Kabupaten Tegal Saminah, di Desa Kertayasa Kecamatan Kramat, Minggu (26/11). Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--
KRAMAT, MAGELANGEKSPRES - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Gading di RT 05 RW 03 Desa Kertayasa Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal kondisinya sangat memprihatinkan.
Hal itu karena areal TPU terkikis saluran sungai yang membentang di desa tersebut. Setiap turun hujan, tanah di areal TPU mengalami erosi. Kendati belum parah, tapi erosi itu sudah meluas dan mendekati makam warga.
"Kami khawatir makam itu terkikis aliran sungai dan mengakibatkan jenazah di makam ikut hanyut ke sungai," kata Ketua RT 05 RW 03 Desa Kertayasa, Sarmawi.
Dia menuturkan itu kepada Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Golkar, Saminah, saat Reses Masa Persidangan I, di Desa Kertayasa, Minggu (26/11).
Pada kesempatan itu, Sarmawi meminta agar TPU Mbah Gading dibangun talud atau bronjong. Tujuannya supaya tanah tidak terkikis saat aliran sungai mengalir deras.
"Kalau hujan biasanya sungai meluap. Sehingga tanahnya ikut terkikis," tuturnya.
Dia mengusulkan, pembangunan talud supaya diutamakan di sebelah kanan dan kiri sungai. Panjang talud sekitar 100 meter. Sehingga tanah di areal makam lebih aman dari aliran sungai yang deras.
"Kalau dibiarkan, nanti malah semakin parah," imbuhnya.
Sementara, Saminah saat mendapat aspirasi itu mengaku bakal menyampaikan ke Pimpinan DPRD Kabupaten Tegal agar pembangunan talud segera dialokasikan anggarannya.
Dia menyebut, kondisi TPU Mbah Gading memang rawan erosi karena berada di tepi sungai. Untuk itu, pembangunan talud harus diprioritaskan.
"Aspirasi ini nanti akan kami sampaikan saat rapat di komisi bersama dinas terkait," tandasnya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: