Film "Barang Panas" akan Diputar di 14 Daerah, Berikut Daftarnya

Film

FILM. Salah satu lokasi geotermal di film “Barang Panas". -Arsip EIB-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Ekspedisi Indonesia Baru (EIB) akan meluncurkan film terbarunya berjudul "Barang Panas" sejak Minggu (17/12). Film dokumenter tersebut akan diputar perdana, roadshow di 14 daerah termasuk di Kabupaten Wonosobo.

Film "Barang Panas" ini disutradarai Benaya Harobu, seorang jurnalis yang tergabung sebagai anggota EIB. Digarap bersama jurnalis senior lainnya yaitu Dandy Laksono, Farid Gaban, dan Yusuf Priambodo.

"Film ini merekam dan menguji energi panas bumi yang teorinya ramah lingkungan dalam praktik di lapangan," kata Benaya Harobu, Jumat (15/12) dalam keterangan tertulis.

BACA JUGA:Terungkap! Toko Kue Nyonya Pang Muntilan yang Menjadi Latar Film Gadis Kretek

Ia menyebutkan, pemutaran film secara perdana akan diselenggarakan mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Malang, Flores, Halmahera, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara. Roadshow dimulai sejak Minggu - Jumat (17-22 Desember 2023).

"Mereka sebagai warga dan komunitas di masing-masing daerah yang akan menonton film ini perdana," ujarnya.

Benaya Harobu membocorkan, bahwa karya yang akan ditayangkan tersebut merupakan film dokumenter tentang geotermal.

Filmnya digarap berempat sebagai hasil eksplorasi Indonesia selama 424 hari perjalanan, mengunjungi 120 kota di 26 provinsi dengan kendaraan roda dua.

Dipaparkan, film dokumenter tersebut menginformasikan bahwa Indonesia punya 40 persen cadangan energi panas bumi (geotermal), bahkan merupakan yang terbesar dalam skala global.

BACA JUGA:Museum Kretek Kudus: Menjadi Salah Satu Latar Film Gadis Kretek Yang Menarik Dikunjungi!

Cadangan geotermal Indonesia tersebar di 312 lokasi yang umumnya ada di hutan lindung dan dekat dengan permukiman warga.

Salah satu pulau yang akan dieksploitasi secara agresif adalah Flores, yang oleh pemerintah disebut sebagai "Geothermal Island", dengan 21 titik eksplorasi.

Menurut kacamata dunia, sumber energi ini dianggap sebagai kunci penting transisi menuju energi bersih dan terbarukan, menggantikan energi kotor seperti batu bara.

Selain itu, panas bumi juga dianggap lebih stabil menghasilkan listrik, ketimbang angin dan matahari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres