Gelar Trabas Bayangkara Nasional di Wonosobo, Kapolda Jateng: Cooling System Jelang Kampanye Terbuka

Gelar Trabas Bayangkara Nasional di Wonosobo, Kapolda Jateng: Cooling System Jelang Kampanye Terbuka

SIRKUIT. Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi membuka sirkuit trabas di Bukit Sinatar Sapuran Wonosobo, Minggu (14/1).-Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO,MAGELANGEKSPRES - Event bertajuk "Trabas Bayangkara" digelar di Bukit Sinatar Sapuran Wonosobo pada Minggu (14/1).

Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut, acara tersebut merupakan cooling system untuk menyambut pemilu, terutama saat masuk tahapan kampanye terbuka mendatang.

BACA JUGA:Polres Wonosobo Musnahkan 147 Knalpot Brong Sitaan

"Kegiatan ini terkait dengan satgas (satuan petugas) cooling system. Harapannya untuk mendinginkan suasana jelang kampanye terbuka sejak 20 Januari 2024 mendatang," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi saat diwawancara.

Trabas Bayangkara dilaksanakan secara teknis oleh Polres Wonosobo, bertempat di Bukit Sinatar, kawasan jalur Wisata Satria di Dusun Panto, Desa Pecekelan, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya fasilitasi masyarakat yang memiliki peminatan di bidang otomotif, terutama bagi penghobi motor trail.

Sehingga pada saat pelaksanaan kampanye terbuka, tak ada lagi kendaraan yang menggunakan knalpot brong.

BACA JUGA:Terdampak Longsor, 7 Desa di Kecamatan Kejajar Wonosobo Padam Listrik

"Bagi penggemar otomotif dan kontestan politik mohon taat aturan. Kita jajaran Jateng sudah bikin kebijakan untuk tidak mentolerir pengguna knalpot brong. Seluruh satuan sudah diperintahkan untuk melakukan operasi 21, termasuk pemusnahan knalpot," jelasnya.

Pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut, disampaikan, seluruh partai politik telah diminta untuk mengajukan surat tanda terima pemberitahuan (STTP). Kemudian akan dianalisa oleh fungsi intelijen kepolisian.

"Polri akan melakukan pengamanan kampanye terbuka, termasuk nanti parpol kan mengajukan STTP, lalu akan dianalisa oleh fungsi intelijen kita," ujarnya.

Kapolda mengungkapkan, trabas menjadi alternatif untuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa knalpot brong tak semestinya dikenakan di jalanan umum. Terlebih saat pemilu nanti, ia menegaskan, tak ada toleransi bagi pengguna knalpot yang tak standar karena potensial memicu kegaduhan.

BACA JUGA:Tiga Unit Truk Proyek Raib saat Diparkir di Pinggir Sungai, Tiga Tersangka Diamankan Polres Purworejo

"Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam proses demokrasi pada pemilu tahun ini. Masyarakat akan terhibur, tidak terjadi suatu dikotomi. Penggunaan knalpot brong ada tempatnya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres