Terdampak Longsor, 7 Desa di Kecamatan Kejajar Wonosobo Padam Listrik
KEJAJAR. Longsor di Jalan Raya Dieng, Desa Parikesit Kecamatan Kejajar, Kamis (11/1) lalu. -ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Baru-baru ini, bencana tanah longsor yang terjadi di Jalan Raya Dieng KM 21 pada Kamis (11/1) lalu mengakibatkan sebanyak 7 desa/kelurahan terdampak dan mengalami pemadaman listrik pada pukul 14.00 WIB.
Longsor yang disebabkan oleh curah hujan tinggi selama 3 jam berturut-turut tersebut membuat tanah jenuh. Tanah di sisi jalan di kawasan Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar itu pun ambrol hingga sepanjang 20 meter dan mengenai sebuah tiang listrik.
BACA JUGA:Hujan Tak Henti-henti, Sejumlah Wilayah di Wonosobo Ditimpa Bencana Longsor
"Tiangnya hampir roboh terkena longsor, terdapat satu kabel terlepas. Karena khawatir membahayakan, kita langsung padamkan listrik untuk segera melakukan pembenahan," ungkap Koordinator Pelayanan Teknis (Yantek) ULP Kabupaten Wonosobo, Mugi Santoso saat dihubungi, Minggu (14/1).
Mugi menyebutkan, sejumlah wilayah di Kecamatan Kejajar yang mengalami padam listrik di antaranya yaitu Desa Kalilembu, Desa Patak Banteng, Desa Jojogan, Desa Parikesit, Desa Tieng, Desa Surengede, Desa Serang, Kelurahan Kejajar dan sekitarnya.
"Kita langsung minta agar kantor PLN di Purwokerto untuk mematikan listrik. Kita pindah tiang listrik agar terhindar dari longsor, khawatirnya ada bencana susulan dan akan semakin bahaya jika tidak segera kami atasi. Jam padam listrik sebentar kok, hanya sejam," terangnya.
BACA JUGA:Salip Kendaraan dari Sisi Kiri, Pemotor Terpental ke Sungai Sayangan Wonosobo
Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo melalui keterangan tertulis, bahwa peristiwa bencana alam yang terjadi pukul 13.00 WIB itu juga membuat sebagian jalan aspal retak.
Bencananya juga berdampak terhadap sebuah rumah huni mili warga setempat, Mahlinem (49). Pondasi rumahnya menggantung akibat cakar ayam turut terbawa longsor. Beruntung tak ada korban jiwa, namun pihak yang bersangkutan harus menanggung kerugian materi hingga Rp 25 juta.
"Petugas kami sudah mengevakuasi korban. Pemilik rumah sudah terselamatkan dan diungsikan ke tempat yang terbilang lebih aman," kata Dudy.
Dudy Wardoyo berharap agar masyarakat tak panik, walaupun cuaca hujan masih kian ekstrem belakangan ini. Ia meminta, supaya warga tetap waspada dan segera mencari tempat yang lebih aman ketika hujan lebat datang.
BACA JUGA:Proyek Jalan Sempol - Wonosroyo Wonosobo Baru Tuntas Setengah
"Yang paling penting tetap berhati-hati dan waspada. Segera cari alternatif tempat tinggal sementara ketika hujan deras," pesannya. (mg7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres