Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Kritisi Sampah Plastik di Wonosobo
KRITISI. Ex KKP Susi Pudjiastuti kritisi soal sampah dalam acara "Unboxing Oleh-oleh Ekspedisi Indonesia Baru" di Pasar Induk Wonosobo, Sabtu (13/1). -Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Susi Pudjiastuti menyoal sampah plastik yang banyak ditemui berserakan di sejumlah tempat di Wonosobo.
Menteri periode 2014 - 2019 itu merasa khawatir, jika sampahnya akan berdampak ke kawasan dataran rendah.
Kritik tersebut dilontarkan olehnya di hadapan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, saat hadir sebagai narasumber di acara "Unboxing Oleh-oleh Ekspedisi Indonesia Baru" di sentra lokasi Pasar Induk setempat, pada Sabtu (13/1) lusa.
BACA JUGA:Harga Cabai Rawit di Wonosobo Turun Drastis, Pedagang: Stoknya Sudah Banyak
"Nanti yang parah lagi sampahnya ke sungai, ke Serayu, terus dibawa ke Cilacap, Cilacap ada ombak, terbawa sampai ke Pangandaran, rumah saya.Saya dapat plastik dari Wonosobo," kata Susi Pudjiastuti disambut meriah sorakan masyarakat yang hadir saat itu.
Mantan menteri yang terkenal dengan ketegasannya untuk melindungi kawasan laut Indonesia itu menyayangkan, meski Wonosobo punya pariwisata yang menggoda, namun tak diimbangi dengan kelestarian lingkungan. Terlebih, sungai-sungai di Wonosobo merupakan aliran hulu.
"Wisata luar biasa, hanya PR untuk kebersihannya. Mau mandi di sungai airnya jernih, pengen banget. Tapi ketika dilihat dari dekat kok di mana-mana ada sampah. Kalau bisa main air saya bisa tinggal mungkin 3 hari lagi di Wonosobo," terangnya saat paparan materi.
"Saya berlibur di Kahyangan, Bukit Cinta, Danau Menjer. Bagus semuanya, tapi perlu diperhatikan kebersihannya," lanjutnya.
BACA JUGA:VIRAL! Penampakan Bukit Menjulang Dekat Candi Borobudur Magelang Ternyata Sampah
Di hadapan Bupati Wonosobo, Susi mengusulkan agar pemerintah tegas soal lingkungan. Sebagai referensi, ia menceritakan cuplikan perjalanannya selama menjabat sebagai menteri, bagaimana dirinya bisa tegas terhadap kelestarian lingkungan.
"Dulu saya pernah demo di depan istana ketika jadi menteri. Meminta agar Jakarta bikin Peraturan Daerah (Perda) tentang pemakaian plastik sekali pakai," ungkapnya.
"Bahkan bagi pembuang sampah plastik peraturannya mereka harus didenda Rp 250 ribu, masyarakat yang melaporkan akan dapat kompensasi 50 persen. Jadi semuanya akan saling mengawasi," imbuh Susi.
Ia juga menyarankan, supaya toko yang menjual kantong atau kresek berbahan baku plastik untuk dimintai pajak. Selain bisa menambah pemasukan daerah, juga sebagai peringatan kepada masyarakat akan bahayanya sampah anorganik terhadap alam.
"Toko yang jual plastik pungut biaya pak, dengan begitu paling tidak nanti bisa berkurang. Bayangkan, kresek plastik 400 tahun tidak bisa terurai. Nanti lembab, lalat datang, terus masyarakat mudah sakit, keluar uang lagi, pemerintah sibuk ngatasin itu lagi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres