Dispaperkan Wonosobo Minta Hasil Produksi Tembakau Tak Hanya untuk Pabrikan Rokok
MINI. Acara Mini Expo Tembakau Lembutan dan Garangan Khas Wonosobo di halaman BPP Kertomartani Kertek, Rabu (17/1). -Mohammad Mukarom magelangekspres-MAGELANG EKSPRES
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo, Dwiyama SB mengungkapkan, sejauh ini hasil pertanian tembakau hanya berkutat untuk pabrikan rokok. Meski ada sebagian kecil sekitar 10-15 persen diolah sendiri oleh petani untuk dikembangkan menjadi tembakau lembutan dan garangan.
"Sebarannya banyak di tempat yang berpotensi untuk tanaman tembakau. Kita harap selain jadi konsumsi pabrikan, juga ke yang lain, kalau lembutan baru-baru ini berkembang sekitar 2-3 tahun, kalau garangan sudah lama termasuk daerah Tieng," kata Dwiyama SB dalam sambutanya di acara tembakau Mini Expo di Kecamatan Kertek, Rabu (17/1).
BACA JUGA:Pemkab Wonosobo Sasar 95.430 Anak untuk Cegah Polio
Dirinya mengatakan, pengembangan tembakau yang berada di lereng-lereng gunung, khususnya di Kecamatan Kertek kini luasan tanahnya terdapat 1.219,5 hektar, dengan jumlah produksi sekitar 865,85 ton di setiap tahunnya.
Disebutkan, di Kertek sendiri ada 8 desa yang berpotensi dapat mengembangkan tembakau lembutan, kebanyakan di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing.
Termasuk di Desa Kapencar, Purbosono, Candiyasan, Candimulyo, Damarkasiyan, Pagerejo, dan Tlogomulyo.
"Ini merupakan kawasan sentra tembakau di Kertek. Artinya produksi sebesar itu akan melibatkan banyak pihak untuk terus mengembangkan tanaman tembakau di tempat yang berpotensi," ujarnya.
BACA JUGA:1.651 Los dan Kios Pasar Induk Wonosobo Tak Ditempati Pedagang
Dwiyama berharap, perkembangan tembakau lembutan khususnya di Kertek bisa naik, dari sisi perkembangan produksi atau packing. Termasuk petani harus memperhatikan perizinan cukai.
"Tembakau harus berpita cukai, apalagi yang sudah dikemas sebagai produk untuk diperdagangkan. Para Poktan tembakau lembutan nanti dikembangkan, apakah mau bikin asosiasi atau koperasi silahkan didiskusikan," tandasnya.
Tunastrip Selamet, selaku ketua panitia acara tersebut menyampaikan, kegiatan perdana yang digelar di halaman Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kertomartani Kertek itu diikuti sebanyak 16 Kelompok Tani (Poktan) se-kecamatan.
"Ini kegiatan perdana yang diadakan petani. Kita iuran bersama 17 Poktan lainnya, jadi total ada 33 Poktan yang ikut iuran termasuk ada sponsor acara. Saya harap nantinya pemerintah bisa ikut membantu agar bisa mengadakan acara lagi," katanya.
BACA JUGA:Ditemui Melanggar, Satpol PP Wonosobo Sikat Puluhan APK
Ia juga berharap, melalui kegiatan Mini Expo tersebut dapat menjadi ajang eksplorasi hasil pertanian tembakau, baik yang kemudian diolah menjadi tembakau lembutan ataupun garangan khas Wonosobo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres