10 Tahun Terpuruk, Petani Tembakau Temanggung Harap Keputusan Tak Naikkan Cukai Rokok Bisa Pulihkan Ekonomi
CEK. sejumlah grader tembakau saat mengecek contoh tembakau yang akan masuk ke salah satu gudang di Temanggung. -SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID - Pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang memastikan tidak akan menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026, memberikan harapan kalangan petani tembakau yang mengaku saat ini tengah mengalami keterpurukan.
Keputusan Menteri Purbaya sendiri diambil untuk mendukung industri rokok, terutama dalam memberantas peredaran rokok ilegal.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI), Agus Parmuji menyebut, saat ini para petani tengah memasuki periode masa panen Tembakau.
BACA JUGA:Tembakau, Nafas Ekonomi Temanggung: Ribuan Warga Gantungkan Hidup dari Lereng Sindoro-Sumbing
Sehingga, pernyataan Menteri Purbaya tersebut, sejauh ini belum dirasakan dampaknya oleh kalangan petani.
Namun demikian, pihaknya berharap penuh, agar dampak positif dari kebijakan penghentian kenaikan tarif cukai rokok tersebut, dapat benar-benar dirasakan pada musim panen tahun depan.
Dijelaskan, hampir selama kurun waktu 10 tahun terakhir, kondisi para petani tembakau sedang tidak baik-baik saja, bahkan bisa dibilang tengah “berkabung”.
BACA JUGA:Keputusan Menkeu Tak Naikkan Cukai 2026, Petani Tembakau Temanggung Dapat Angin Segar
Hal tersebut akibat dihantam gelombang ambruknya perekonomian yang disebabkan oleh melemahnya penyerapan bahan baku tembakau oleh pihak industri yang tertekan oleh regulasi, dimana salah satu instrumennya adalah adanya kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau.
Disebutkan juga bahwa ketika tahun depan tarif cukai rokok tidak mengalami kenaikan, maka pihaknya sangat berharap pabrikan nasional dapat kembali menata pola pembelian serta penyerapan bahan baku tembakau yang terdapat di berbagai wilayah kota/kabupaten maupun provinsi yang tak lain merupakan daerah sentra pertembakaun.
“Sejak adanya kenaikan cukai hasil tembakau secara terus-menerus, perekonomian para petani tembakau dalam sepuluh tahun terakhir kian terpuruh. Dampaknya adalah efek domino negatif pada penyerapan panenan tembakau petani di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB, dan daerah sentra pertembakauan lainnya,” bebernya.
BACA JUGA:Meski Cuaca Buruk, Pabrikan Rokok Serap 70% Tembakau Temanggung
Petani sendiri, lanjut Agus, tak henti bersuara sebagai bentuk respon atas kebijakan pemerintah yang terus menaikkan tarif cukai secara kontinyu dari tahun ke tahun.
Mereka berharap, pemerintah pusat dapat menanggapi kondisi para petani tembakau melalui sebuah kebijakan yang berdampak positif kepada perekonomian di wilayah-wilayah sentra pertembakauan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: temanggung ekspres
