2 Ulama Kharismatik Jawa Timur, Gus Iqdam dan Gus Kautsar Hadiri Doa Bersama Kemenangan Prabowo-Gibran

2 Ulama Kharismatik Jawa Timur, Gus Iqdam dan Gus Kautsar Hadiri Doa Bersama Kemenangan Prabowo-Gibran

Capres dan cawapres nomor urut dua, Prabowo-Gibran--dokumen Magelang Ekspres

Kata Gus Iqdam, keluarga besar Presiden Jokowi memiliki keistiqomahan religius. Hal ini yang tercermin di dalam keluarga Jokowi.

"Semoga keluarga besar Pak Jokowi senantiasa menaikkan derajat orang-orang tuanya yang sudah meninggal dengan istiqomah setiap minggu, malam Rabu, seminggu sekali istiqomah rutinan ini,” sambungnya.

Oleh karena itu, Gus Iqdam menyampaikan jika berkeinginan menjadi orang yang sukses, harus belajar banyak dari keluarga Preisden Jokowi yaitu senantiasa memuliakan dan mendoakan kedua orang tua.

“Maka dari itu, kita semua perlu belajar dengan Pak Jokowi dan keluarga besarnya, ketika memang kita itu ingin dinaikkan derajatnya oleh Allah subhanahu wa taala, jangan pernah putus untuk mendoakan kedua orang tua kita,” ungkapnya.

BACA JUGA:Gibran Pakai Jaket Naruto saat Debat Cawapres Kedua Jadi Sorotan Netizen

Lanjut Gus Iqdam juga menjelaskan sesibuk apa pun pekerjaan dan aktivitas yang dijalani selalu mendoakan dan berbakti kepada kedua orang tua maka akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.

Gus Iqdam yang sering menggunakan istilah ‘Dekengan Pusat’ itu mengatakan Gibran tidak usah khawatir sebab dirinya berada di belakangnya. 

“Tenang saja Mas Gibran gak usah khawatir, gak usah khawatir di belakang Mas Gibran ada saya,” katanya.

Sementara itu, Gus Kautsar yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri itu berharap dengan majunya Gibran menjadi cawapres dan mendampingi Prabowo Subianto dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Mahfud MD Tuding Pertanyaan Gibran “Recehan” sehingga Tak Harus Dijawab

"Mas Gibran Rakabuming Raka, yang sedang berusaha menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Bahwa masing-masing dari kita ini memang cara bermanfaatnya bagi sesama itu berbeda-beda, cara berguna bagi yang lain berkontribusi bagi yang lain itu memang beda-beda,” ucapnya.

Lanjut Gus Kautsar menyampaikan Gibran sebagai cawapres termuda sering dipandang sebelah mata karena usianya yang paling muda dibanding cawapres lainnya

Padahal menurut Gus Kautsar usia tidak bisa menjadi tolak ukur kemampuan seseorang.

“Mohon maaf Mas Gibran, banyak sekali orang yang meragukan bahwa kemampuan panjenengan apakah kemudian sudah layak untuk ikut berkompetensi di ajang pilpres karena usia panjenengan itu,” katanya.

BACA JUGA:Aksi Konsolidasi Pilpres 2024! Senam Gemoy jadi Ajang Kampanye Kreatif Relawan Prabowo-Gibran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres