Sejarah Klenteng Liong Hok Bio, Klenteng Terbesar Magelang yang Jadi Saksi Bisu Perang Diponegoro!

Sejarah Klenteng Liong Hok Bio, Klenteng Terbesar Magelang yang Jadi Saksi Bisu Perang Diponegoro!

Klenteng Liong Hok Bio, Klenteng Terbesar Magelang. --Sumber foto @riyanti.eny_s

MAGELANGEKSPRES -- Klenteng di Magelang begitu kaya akan tradisi serta budaya sehingga menarik wisatawan untuk belajar sejarah dan budaya setempat.

Salah satu wisata bersejarah populer di magelang adalah Kelenteng Liong Hok Bio yang terletak di Alun-Alun Kota Magelang.

Klenteng Liong Hok Bio merupakan Klenteng terbesar di Magelang dan memiliki sejarah serta daya tarik yang asyik untuk dibahas.

Klenteng Liong Hok Bio didirikan pada tahun 1864 oleh Kapitein Be Koen Wie atau Be Tjok Lok pada sebidang tanah miliknya yang dialihfungsikan menjadi rumah ibadah.

BACA JUGA: Prasasti Mantyasih, Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang Masih Lestari di Kota Magelang

Awal mula kehadiran wisata Magelang ini dipicu oleh berakhirnya perang Diponegoro yang berakhir pada tahun 1830.

Hal ini membuat Be Tjok Lok kemudian berpindah ke Magelang, tempat sebelumnya berada di Solo.

Menariknya didalam Klenteng Liong Hok Bio terdapat Hio terbesar di Asia Tenggara dengan berat 3,8 ton.

Hio adalah dupa yang digunakan masyarakat Tionghoa dalam kegiatan peribadatannya.

Namun sebelum dikenal luas sebagai Klenteng dengan Hio terbesar di Asia Tenfgara.

Wisata bersejarah ini menjadi saksi perjuangan masyarakat Tionghoa yang turut melawan penjajah Belanda dalam perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.

Kapitein Be Koen Wie merupakan salah satu saudagar kaya asal Solo yang dipercaya Belanda saat itu.

BACA JUGA:Ternyata Universitas Gajah Mada pernah ada di Magelang, Begini Sejarahnya!

Setelah perang Diponegoro berakhir sekitar tahun 1830, seorang keturunan Tionghoa bernama Tjok Lok diangkat menjadi letnan oleh Belanda dan dipindahkan ke Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: