Tarif Ruko Ngesengan Magelang Naik 6 Kali Lipat, DPRD Minta Pemkot Kaji Ulang

Tarif Ruko Ngesengan Magelang Naik 6 Kali Lipat, DPRD Minta Pemkot Kaji Ulang

Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz didampingi Wakil Walikota KH M Mansyur meresmikan proyek-proyek tahun 2023, di kawasan pertokoan Ngesengan, Jalan Tentara Pelajar-ISTIMEWA/MAGELANG EKSPRES-

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Anggota DPRD Kota Magelang, Marjinugroho mendesak Pemkot Magelang mengkaji ulang kenaikan tarif sewa kawasan pertokoan Ngesengan, Jalan Tentara Pelajar Cacaban, Magelang Tengah.

Pasalnya, kenaikan tarif yang nyaris 6 kali lipat dari tarif sebelumnya berpotensi menambah beban biaya, khususnya penyewa lama yang sudah menempati Ngesengan Magelang selama puluhan tahun.

Kenaikan tarif sewa kawasan pertokoan Ngesengan diumumkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Syaifullah pada kesempatan beberapa waktu lalu.

Semula tarif sewa kios Ngesengan sebelum dibangun yakni sebesar Rp1 juta hingga Rp2,5 juta per tahun.

BACA JUGA:Pedagang Siap Huni Shelter Ngesengan Kota Magelang, Harga Sewa Mulai Rp 5 Juta Begini Syaratnya!

Setelah direvitalitasi, tarif kawasan pertokoan Ngesengan Magelang naik 6 kali lipat menjadi Rp5 juta hingga Rp7 juta per tahun.

Pemkot Magelang beralasan bahwa kenaikan tarif tersebut wajar lantaran pada saat prarevitalisasi penyewa hanya mendapatkan luas tanahnya saja.

Sementara, pada masa pascarevitalisasi penyewa akan mendapatkan pemanfaatan luas tanah berikut bangunannya.

Dari fakta tersebut, mantan birokrat Dinas Pengelolaan dan Pasar (DPP) Kota Magelang, Marjinugroho bersikukuh kenaikan tarif sewa kawasan Ngesengan terlalu tinggi.

BACA JUGA:Ruko Ngesengan Segera Dibuka, Berapa Harga Sewa Ruko yang Telah Diresmikan Wali Kota Magelang?

"Kita ambil contoh tarif yang Rp7 juta per tahun atau Rp14 juta per dua tahun, para penyewa wajib membayar Rp583.000 per bulan. Terlalu besar buat sekelas pedagang Ngesengan," kata Marjinugroho, Selasa, 19 Maret 2024.

Dia menilai, seharusnya Pemkot Magelang saat ini memberikan waktu para penyewa kawasan Ngesengan Magelang untuk bisa beradaptasi dengan lokasi dan bangunan yang baru.

"Belum tentu setelah dibangun, diisi (dagangan), langsung ramai. Saya yakin masih butuh penyesuaian, sehingga sebaiknya jangan buru-buru menerapkan tarif standar tinggi," ujarnya.

BACA JUGA:Revitalisasi Ngesengan Magelang, DPRD Minta Pemkot Koordinasi dengan Lapas IIA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres