Tak Mau Sia-siakan Potensi Tembakau di Wonosobo, Masyarakat Ikuti Pelatihan Blending

Tak Mau Sia-siakan Potensi Tembakau di Wonosobo, Masyarakat Ikuti Pelatihan Blending

TEMBAKAU. Pelatihan Blending Tembakau di Industri Rokok Kebun Kidul Kertek, Wonosobo. -istimewa-Magelang Ekspres

WONOSOBOMAGELANGEKSPRES - Fenomena rokok lintingan menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini, tak terkecuali Wonosobo. Keberadaan potensi tembakau itu tak disia-siakan oleh pemerintah, hingga dibuatkan fasilitasi pelatihan blending.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Wonosobo, Prayitno mengatakan, kegiatannya untuk menunjang para pelaku produk pertanian tembakau di daerah.

Melalui pelatihan blending tembakau yang digelar di Industri Rokok Kebun Kidul Kertek pada Kamis (21/3) itu diharapkan bisa untuk mengembangkan keterampilan, supaya bisa menambah value yang nantinya akan dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

“Dalam dukungan fasilitasi melaui pelatihan dan pendampingan yang kami berikan, sejauh ini sudah berdiri dua industri rokok di Wonosobo. Tentunya sudah bercukai, tinggal uji lab tar dan nikotinnya. Sehingga dapat diperjualbelikan dengan aman. Potensi tembakau tidak boleh disia-siakan," jelas Prayitno.

BACA JUGA:Terlibat Laka Beruntun, Ambulans Pengangkut Bumil di Wonosobo Remuk

Dia mempertegas, pelatihannya tidak sekadar melatih teknis pelintingan tembakau saja, melainkan juga mengarahkan sekiranya bagaimana cara melabeli kretek asli Wonosobo yang strategis, untuk mampu bersaing di pasaran.

“Harapannya, masyarakat dapat memanfaatkan secara baik dan maksimal dari fasilitasi pelatihan ini, karena selain meningkatkan keterampilan dari sektor SDM, juga untuk mengembangkan potensi produk demi meningkatkan daya saing dan manfaat ekonominya," tandasnya.

Sebagai informasi, Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang kaya akan potensi pertaniannya, salah satunya tembakau. Daerah yang identik dengan nama Negeri di Atas Awan ini memiliki daya ungkit ekonomi yang cukup menjanjikan bagi penduduknya.

Melihat prospek baik tersebut, pemerintah berkolaborasi dengan Bea Cukai untuk menyelenggarakan pelatihan seputar pelintingan tembakau.

BACA JUGA:Manten Tembakau, Tradisi Magelang di Sendang Piwaan Genito yang Tinggalkan Kenangan

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar mengatakan, produk hasil tembakau menjadi komoditas yang perkembangannya perlu mendapatkan atensi besar dari pemerintah.

Mengingat bahwa kontribusi tembakau terhadap kesejahteraan masyarakat maupun pembangunan daerah dinilai signifikan. Terutama untuk Kecamatan Kalikajar, yang disebut sebagai kawasan produsen tembakau garangan terkenal sejauh ini.

Baginya, demikian itu memunculkan konsekuensi atas adanya tuntutan menjaga dan terus meningkatkan kualitas produk hasil tembakau. Akhirnya mampu memberikan nilai ekonomi lebih, baik bagi pelaku industri, masyarakat di sekitar industri, maupun daerah.

“Pelatihan blending tembakau ini menjadi sebuah momentum yang patut kita dukung bersama, sehingga dengan meningkatnya kompetensi buruh pabrik rokok diharapkan dapat berdampak selaras terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan, serta mampu mendorong peningkatan kontribusi cukai hasil tembakau bagi daerah," terangnya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan sama seperti pelatihan serupa sebelumnya, di Desa Reco, Kertek. Pembinaan itu diikuti secara terbatas, hanya 20 orang peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres