Respon Darurat Sampah, Mahasiswa ISI Yogyakarta dan Seniman Muda Teriakan Kritik Melalui Teater

Respon Darurat Sampah, Mahasiswa ISI Yogyakarta dan Seniman Muda Teriakan Kritik Melalui Teater

Mahasiswa ISI dan sejumlah seniman muda saat lakukan teater bertajuk Hemereng kritisi isu sosial TPST Piyungan.-Behing Project-

"Peristiwa ini menjadi gambaran dan gong peringatan untuk kita semua dalam meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah yang tepat," ungkapnya.

Nantinya, teater bertajuk Hemereng ini bersifat atraktif, akan melibatkan penonton untuk berdiskusi dan refleksi tentang langkah kolektif untuk mengatasi sampah di Yogyakarta yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA:Suami di Borobudur Magelang Tega Lukai Istrinya dengan Kapak Setelah Melihat Chat di Ponsel

Selain itu, Dosen Program Studi Teater di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh dan Seniman Teater Aceh, Rasyidin Wig Maroe mengaku telah mengulas konsep visual Pertunjukan Teater Hemereng.

"Gagasan-gagasan yang dibawa oleh Behing Project miliki potensi dalam menciptakan budaya yang proaktif dan kreatif dalam memperjuangkan perubahan," ungkapnya.

"Kolaborasi yang dibangun antar berbagai pihak melalui seni, diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk sadar dengan adanya krisis lingkungan dan sosial, terutama untuk generasi muda," tambah Rasyidin.

BACA JUGA:Tiang Penyangga Roller Coaster TKL Ecopark Kota Magelang Banyak yang Rusak

Pementasan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan melihat dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari krisis sampak yang telah terjadi di Yogyakarta.

Untuk lebih mendukung para pekerja di TPST Piyungan, nantinya, hasil penjualan tiket Hemereng akan didonasikan kepada pekerja yang tergabung di dalam komunitas pemulung.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspress