93 Warga Wonosobo Terkonfirmasi DBD Selama 3 Bulan Terakhir, Kasusnya Tertinggi

93 Warga Wonosobo Terkonfirmasi DBD Selama 3 Bulan Terakhir, Kasusnya Tertinggi

WAWANCARA. Kadinkes Wonosobo, Dr Jaelan, SKP, M. Kes (kiri) saat diwawancara. -Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Tahun 2024, temuan kasus DBD di Wonosobo meningkat drastis. Sebanyak 93 orang terkonfirmasi dengue hanya dalam kurun waktu 3 bulan. Menurut Kadinkes setempat, angkanya tertinggi di sepanjang sejarah.

"Data dari awal tahun sampai 31 Maret 2024 ada 93 kasus terkonfirmasi. Kasus ini sepertinya tertinggi, karena dari dulu DBD di Wonosobo belum pernah capai 90 kasus dalam hitungan setahun penuh," ungkap Kadinkes, Dr. Jaelan, SKP, M.Kes.

Menurutnya fenomena itu terjadi salah satunya karena peningkatan kasus di daerah endemik demam berdarah. Disebutkan, meliputi Kabupaten Banjarnegara, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Kebumen, Purworejo, dan wilayah Jogja.

BACA JUGA:Wonosobo Hanya Punya 4 Penghulu, Kemenag Kewalahan di Musim Lebaran

Disampaikan, dampak dari peningkatan kasus di beberapa daerah tersebut terasa sampai ke Wonosobo. Misalnya, penyebaran dengue bisa lewat seseorang yang usai dari kota lain dalam keadaan kurang sehat, dan terindikasi demam berdarah dengue (DBD).

Meskipun hal itu bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya peningkatan kasus DBD, namun setidaknya dengan melihat daerah di sekitar Wonosobo, atau disebut-sebut kota endemik, dapat dijadikan sebagai referensi.

"Biasanya orang dari luar, demam, terus kena DBD. Apalagi momentum lebaran, banyak pemudik dari luar kota yang bisa jadi dari daerah endemik, maka orang-orang ini patut dicurigai membawa virus dengue," ujarnya baru-baru ini.

BACA JUGA:Hanya Sebulan Lebih, di Wonosobo Ditemukan 33 Kasus DBD

Kata Jaelan, semua orang di Wonosobo kini berstatus resiko tinggi tertular demam berdarah. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk hati-hati.

Pasalnya, di permulaan tahun ini saja sudah ada 1 orang meninggal akibat tidak tertangani sesegera mungkin.

"Yang penting, setiap orang yang dari luar kota dengan gejala demam, mohon semuanya bisa mencurigai dia terkena demam DBD, agar kita bisa waspada dan yang sedang demam bisa segera ke dokter, jangan sampai terlambat!" tegasnya.

Dirinya memaparkan, letak bahaya demam dengue adalah jika ada manifestasi berdarah. Kemudian trombosit mengalami penurunan hingga harus segera ditangani. Jika tidak, maka dapat mengancam nyawa.

"Kalau virusnya rembes di dalam, tidak terlihat, mungkin tahu-tahu sudah mimisan. Kalau sudah begitu, bahayanya lagi kalau jadi dengue shock syndrome. Sudah ada 1 kasus meninggal karena telat, dianggapnya demam biasa," jelasnya.

BACA JUGA:Waspada! Kasus DBD di Wonosobo Diprediksi Naik Saat Musim Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres