Siswa Kelas 2 SDN Banyurojo 1 Magelang Dikenalkan Seni Keterampilan

Siswa Kelas 2 SDN Banyurojo 1 Magelang Dikenalkan Seni Keterampilan

KETRAMPILAN. Siswa kelas 2, SDN Banyurojo 1 diajari membuat Ecoprint beberapa waktu lalu.-Heni Agusningiyas-Magelang Ekspres

MERTOYUDAN, MAGELANGEKSPRES - Tahun Pelajaran 2023/2024 akan selesai dilaksanakan dan sebentar lagi para peserta didik baik dari TK, SD, SMP dan SMA akan menerima rapor untuk kenaikan kelas dan kelulusan bagi para peserta didik kelas 6, kelas 9 dan kelas 12.

Setelah selesai mengerjakan asesmen akhir semester sambil menunggu pembagian rapor para guru beserta para peserta didik memanfaatkan waktu belajar dengan berbagai kegiatan yang kreatif dan menyenangkan terutama yang bersifat skill atau keterampilan.

Seperti halnya yang didapat siswa kelas 2 SD Negeri Banyurojo 1 Kecamatan Mertoyudan. Guru mengajak para peserta didiknya untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

Ferry Endrian, SPd, guru kelas 2 SD Negeri Banyurojo 1 mengenalkan para peserta didiknya untuk belajar mengenal sesuatu yang baru bagi mereka seperti seni decoupage yaitu seni menghias benda atau media dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas atau kain ke permukaan benda tersebut.

"Media yang digunakan pun biasanya bervariasi mulai dari kaleng, anyaman, kaca, kayu, kanvas, tas, dompet, nampan, talenan, hiasan dinding, dan media lainnya," papar Ferry.

BACA JUGA:SDN 2 Donorejo Purworejo Ambrol, DPRD Bakal Panggil Pihak Terkait

Kemudian di hari berikutnya para peserta didiknya diajak belajar mengenal dan membuat ecoprint yaitu teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, tetapi bisa menghasilkan motif yang unik dan otentik dengan menggunakan kontak langsung antara daun, bunga, batang, maupun bagian tubuh tanaman lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain.

Di hari berikutnya lagi anak-anak diajak belajar memanfaatkan botol bekas untuk membuat kerajinan keranjang dan hiasan lainnya. Di hari terakhir anak-anak diajak membatik yaitu batik jumputan.

"Mereka sangat senang melakukan dan sangat antusias karena ini belajar langsung dan bermakna serta ke depannya juga dapat menginspirasi bagi mereka. Dan hal yang menarik dari proses pembelajaran ini saya mengajak orang tua murid untuk terlibat mengajarkan kegiatan-kegiatan ini kepada para peserta didik. Jadi kegiatan ini merupakan kolaborasi antara guru, orang tua dan para peserta didik yang tentunya sangat menambah semangat dalam berkegiatan dan belajar," imbuh Ferry.

Dijelaskan Fery, paradigma pendidikan sekarang ini dan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas, pendidikan mengambil peran sangat penting dalam mempersiapkan generasi emas tersebut.

BACA JUGA:Kodim 0705/Magelang Gugah Jiwa Kreatif dan Religius Anak SD di Kota Magelang

Menurut dia yang perlu disiapkan adalah bagaimana guru dalam pembelajarannya melakukan kegiatan yang mempersiapkan para peserta didiknya memiliki mental positif dan skill dalam menghadapi kompetisi atau persaingan dan tantangan dengan lingkungannya.

Ia menambahkan, dalam UU Sisdiknas bab 1 pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsanya.

Ferry juga mengatakan bahwa dalam mempersiapkan pendidikan abad ke-21, pendidikan hendaknya mengubah paradigma teaching (mengajar) menjadi learning (belajar). Dengan perubahan ini proses pendidikan menjadi proses bagaimana belajar bersama antara guru dan peserta didik.

BACA JUGA:SD A Yani Tuguran Magelang, Reborn to SD Kartika III

"Sementara salah satu orang tua murid kelas 2 SDN Banyurojo 1, Eti Setiawati mengatakan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh guru anak-anak kami yang bisa mengajak kami selaku orang tua untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Kami menyadari tugas guru berat, kami kadang cukup kewalahan menghadapi anak kami yang cuma 1 atau 2 tapi bapak/ibu guru tiap hari harus menghadapi banyak muridnya. Apalagi pak Ferry yang menghadapi 26 orang anak tiap harinya," katanya.

Kepala SDN Banyurojo 1 Anatri Andayani SPd SD mengapresiasi apa yang dilakukan oleh salah satu guru sekolah di sekolahnya.

"Kami apresiasi apa yang dilakukan pak Fery untuk menambah pengetahuan dan skill dari para siswa. Dan hal dapat menginspirasi teman-teman guru yang lainnya. (*adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: