Percepatan Penurunan Stunting, Pendamping Keluarga Kota Magelang Menjadi Garda Terdepan
Penyerahan Paket Intervensi Stunting-Hendri Saputra-Magelang Ekspres
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES– Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengapresiasi hebatnya para pendamping keluarga di Kota Magelang.
“Pendamping Keluarga itu mempunyai peran yang sangat penting dalam penurunan stunting di Kota Magelang, mereka lah yang secara langsung terjun kelapangan, mengedukasi keluarga dan membantu mereka dalam menanggulangi terjadinya stunting,”
terangnya, dalam kegiatan Sinergi dan Kolaborasi Tenaga Lini Lapangan untuk Mensukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Magelang dalam rangka Harganas ke-31 Tahun 2024, di Hotel Atria Magelang.
BACA JUGA:Kota Magelang Atasi Stunting dengan Tanam Jagung, Emang Bisa?
Kegiatan ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen dari pengelola tenaga lini lapangan terhadap program percepatan Penurunan Stunting, Memperkuat keterlibatan dan partisipasi aktif dari tenaga lini lapangan dalam implementasi program dan Mengoptimalkan koordinasi antara pengelola tenaga lini lapangan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
Acara ini dihadiri oleh TPK (Bidan, Kader PKK, dan Kader KB), Penyuluh Keluarga Berencana, Keluarga Berisiko Stunting, BKKBN Pusat, BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Magelang dan Internal OPD KB Magelang.
Menurut Dr. Hasto Wardoyo, pemilihan sumber gizi menjadi penting untuk mencegah terjadinya stunting dan untuk indikator pembangunan keluarga yaitu adanya dimensi ketenteraman, kemandirian dan kebahagiaan.
“Yang membuat tidak stunting salah satunya terpenuhinya protein hewani, kemudian nikah jangan terlalu muda, karena banyak resikonya, karena dari tulang maupun rahim belum cukup matang, jadi risikonya lebih tinggi,” imbuhnya.
BACA JUGA:Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang Beri Edukasi Pencegahan Stunting
Lebih lanjut, ia juga memberikan pesan ke pendamping keluarga bahwa untuk terus semangat dalam tugas-tugasnya di lapangan karena para pendamping keluarga memiliki peran yang penting dalam penurunan stunting.
Perlu diketahui bahwa Hasil SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) tahun 2023, angka stunting nasional di angka 24,4%, sedangkan angka stunting di provinsi Jawa Tengah di angka 20,9%.
Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 bahwa prevalensi stunting di Kota Magelang sebesar 15,4%, angka ini butuh untuk terus diupayakan turun.
Casytha Arriwi Kathmandu selaku Anggota DPD RI 2029-2024 Ketua KNPI Provinsi Jateng menanggapi terkait permasalahan stunting. Menurutnya yang paling penting fokus selain mengendalikan anak stunting saat ini jangan sampai muncul ada anak stunting baru.
Dikatakan, faktor adanya stunting ada beberapa jenis di Provinsi Jawa Tengah yaitu terkait sosial di Jawa Tengah dan pengaruh sosial media.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres