Mengenal Komunitas Read Aloud Magelang, Penggerak Budaya Literasi pada Anak

 Mengenal Komunitas Read Aloud Magelang, Penggerak Budaya Literasi pada Anak

Komunitas Read Aloud saat mengisi kegiatan libur sekolah di Perpustakaan Kota Magelang, Selasa 9 Juli 2024.-Haryas Prabawanti-Magelang Ekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Read Aloud Magelang adalah komunitas pegiat literasi yang menggunakan teknik membaca nyaring.

Komunitas Read Aloud Magelang didirikan pada 2023 dan memulai karyanya dengan mengenalkan buku dongeng ke anak-anak.

"Kegiatan kami salah satunya yakni mengenalkan teknik Read Aloud ke sekolah-sekolah, agar minat baca anak tumbuh sejak dini," kata anggota sekaligus pegiat Komunitas Read Aloud, Ninda Laksmi saat ditemui Magelang Ekspres, saat mengisi kegiatan libur sekolah di Perpustakaan Kota Magelang, Selasa 9 Juli 2024.

BACA JUGA:Kota Magelang Kini Punya 20 Bunda Literasi di 17 Kelurahan dan 3 Kecamatan, Ternyata Tujuannya Untuk Ini

Menurut Ninda, tantangan terbesar dari mengajarkan teknik read aloud justru bukan pada anak, tetapi ketika mengenalkannya pada orang tua.

Sebab, masih banyak orang tua yang enggan membacakan dongeng dan mengenalkan literasi kepada anak.

Padahal, menurut Ninda, usia golden age atau masa emas anak di 0-6 tahun adalah masa yang tepat untuk menstimulasi dengan dongeng dan budaya literasi.

Terlebih, teknik membaca read aloud dan budaya literasi memiliki banyak manfaat untuk anak.

Beberapa manfaat yang dimaksud diantaranya mengasah kecerdasan anak, menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan penalaran, serta menambah banyak kosakata.

BACA JUGA:Peringati Bulan Bahasa, Mahasiswa PLP II UNIMMA Tingkatkan Literasi MI Muhammadiyah Blondo

"Teknik ini juga sudah saya terapkan ke anak sendiri, sampai sekarang dia semakin terasah untuk berbicara dengan bahasa yang runtut," imbuhnya.

Ninda menilai, salah satu kunci agar anak gemar membaca sebenarnya pada orang tua.

Namun, di masa sekarang, masih banyak orang tua yang belum punya waktu atau masih enggan untuk mengenalkan anak dengan budaya literasi melalui membacakan dongeng.

"Maka di beberapa kegiatan kami ajak orang tuanya juga, agar anak dibacakan buku dongeng bukan hanya saat acara read aloud saja, namun juga ketika saat berada di rumah," pungkasnya. (mg8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres