WOW! Coklit Data Pemilih di Kabupaten Magelang Sudah 100 Persen
COKLIT. Pantarlih saat melakukan pendataan di rumah mantan Bupati Magelang Zaenal Arifin beberapa waktu lalu.-HENI AGUSNINGTYAS-MAGELANG EKSPRES
MUNGKID, MAGELANGEKSPRES - KPU Kabupaten Magelang telah merampungkan 100 persen proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2024.
Coklit dilakukan oleh 3.810 petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) yang diterjunkan ke rumah-rumah warga sejak 24 Juni lalu.
"Tadi malam (Minggu malam), proses coklit selesai 100 persen. Baik secara manual maupun lewat aplikasi e-coklit," kata Siti Nurhayati, Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, KPU Kabupaten Magelang, Selasa 16 Juli 2024.
BACA JUGA:Proses Coklit di Kota Magelang Sentuh 95 Persen, Stiker Tercukupi di Semua Kelurahan
Dia menyebutkan, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 di Kabupaten Magelang berjumlah 1.007.591 orang yang tersebar di 21 kecamatan.
Sedangkan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) pada Pilkada 2024, jumlahnya berkurang menjadi 1.004.518. DP4 itulah yang menjadi sasaran coklit.
Namun, lanjut Nurhayati, data pemilih tersebut masih bersifat dinamis. Dalam arti, angkanya bisa berubah disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti meninggal dunia, pindah domisili, atau alih status dari sipil menjadi abdi negara TNI/Polri atau sebaliknya.
BACA JUGA:Tiga Pekan Berjalan Proses Coklit Data Pemilih Pilkada Kabupaten Magelang Sudah Mencapai 98 Persen
Di sisi lain, dia mencatat ada ribuan pemilih dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Untuk pemilih meninggal ada 5.967 orang.
Kemudian, alih status dari sipil menjadi TNI ada 95 orang. Selanjutnya, alih status dari sipil ke Polri ada 18 orang.
"Sedang jumlah pemilih pemula sebanyak 18.048 orang. Mereka belum masuk dalam formulir A dan merupakan pemilih potensial," beber Nurhayati.
BACA JUGA:KPU Kota Magelang Temukan 700 Pemilih Baru di Coklit Persiapan Pilkada 2024
Dia juga mengakui adanya sejumlah kendala selama proses coklit berlangsung.
Terutama di daerah padat penduduk yang mayoritas merupakan pekerja. Seperti di Mertoyudan, Muntilan, dan lainnya. Mereka rata-rata susah ditemui oleh pantarlih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres