Ketoprak 'Surya Sumunar', Upaya Pelestarian Budaya dan Pengenalan Sejarah kepada Masyarakat

Meski sebagian besar penduduknya harus bangun pagi dan bertani, menurut Ilham, mereka tetap semangat untuk berlatih. 

"Ini keunikan yang jarang ditemui juga di masa kini, sebab saat sudah sibuk bekerja, biasanya sudah enggan untuk melakukan kegiatan yang lain, terutama berkesenian," jelasnya. 

BACA JUGA:Luar Biasa!! Polresta Magelang Berhasil Meraih Peringkat 1 Ungkap Tindak Pidana Narkotika

Hadirnya Ketoprak Surya Sumunar sekaligus juga sebagai sarana untuk mengenalkan sejarah kepada masyarakat dengan cara yang mudah. 

"Kalau kesadaran akan budaya sudah melekat, maka cerita yang diangkat kami pilih yang berlatar sejarah," imbuhnya. 

Sesuai dengan tema yang diangkat 'Manunggal ing Seni Makmur ing Tandur', hadirnya ketoprak semakin menumbuhkan rasa persatuan khususnya dalam upaya pelestarian budaya dan tetap bekerja dengan giat sehingga meraih kesuksesan melalui bertani. 

Seorang penonton dari Desa Sawangan, Waluyo (40) mengaku, ia rela melawan dinginnya malam untuk menonton pertunjukan tersebut. 

BACA JUGA:Kabupaten Magelang Launching 3 Aplikasi ILP-MOS, UKIR MAGELANG dan SILOMAS, Simak Penjelasannya di Sini

"Sudah dinanti-nanti sejak dikabarkan beberapa hari yang lalu, tau dari teman, " ujarnya. 

Waluyo mengaku, dirinya tak pernah absen menonton pertunjukan yang ditampilkan di Bandungrejo. 

"Grup keseniannya Soreng Warga Setuju (SWS) juga kondang, pernah mengisi di Istana Negara, saya selalu nonton kalau pertunjukannya di wilayah Magelang," pungkasnya. (*)

 

Sumber: