Tidak Terserap Pasar Kerja, TPT Wonosobo Capai 4,95 Persen

Tidak Terserap Pasar Kerja, TPT Wonosobo Capai 4,95 Persen

KOMPETENSI. Pelatihan berbasis kompetensi sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 di Gedung Balai Desa Siwuran, Kecamatan Garung, beberapa waktu lalu.-Agus Supriyadi-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2023  sebesar 4,95%. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Berkaitan dengan hal tersebut Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Wonosobo menggelar pelatihan berbasis kompetensi sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 di Gedung Balai Desa Siwuran, Kecamatan Garung, beberapa waktu lalu.

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyampaikan momentum ini menjadi sarana bagi para peserta untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan diri, sehingga mampu meningkatkan daya saing dalam persaingan dunia kerja, atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru.

BACA JUGA:Happy Asmara Sukses Goyang Masyarakat Wonosobo

“Fasilitasi ini bukan hanya memberi kemampuan masak saja, tapi juga untuk meningkatkan keterampilan dalam pemasaran dengan mengangkat nilai kuliner kearifan lokal yang hasilnya dapat menjadi daya ungkit perekonomian dan produknya tidak hanya laku di Siwuran saja tetapi Kecamatan Garung, Jawa Tengah bahkan mancanegara,” ungkapnya.

Melihat berbagai bentuk potensi kuliner ke depan di Kabupaten Wonosobo, lebih lanjut Gus Albar mengingatkan juga angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2023  yang masih sebesar 4,95%.

Itu mengisyaratkan bahwa masih banyak tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Salah satunya akibat dinamika perkembangan industri dan bisnis sehingga memerlukan peningkatan kapasitas keterampilan sebagai tanda dari ekonomi yang berkembang.

“Pelatihan semacam ini menjadi sebuah alternatif solusi tersendiri guna meningkatkan kapasitas dan daya saing tenaga kerja, untuk dapat memberdayakan dirinya, baik dengan bekerja pada perusahaan maupun dengan mendirikan usaha, salah satunya dibidang tata boga. Terlebih menilik industri boga atau kuliner tidak pernah berhenti menunjukkan eksistensinya," jelasnya.

BACA JUGA:10.982 Warga Temanggung Tercatat Jadi Pengangguran

Sementara itu, Kepala Disnakerintrans Wonosobo, Prayitno mengatakan, pelatihan dari dana DBHCHT memang rutin dilakukan setiap tahunnya sesuai kebutuhan pelatihan yang diminati.

"Dari sinilah memang DBHCHT itu diperuntukkan bagi calon-calon terlatih yang berada di kawasan-kawasan daerah tembakau seperti di Kecamatan Garung, Kertek, Mojotengah, Watumalang dan Kalikajar," terangnya.

Harapannya, dari DBHCHT ini selain berguna untuk pelaksanaan pelatihan juga mensosialisasikan penggunaan cukai yang sangat bermanfaat bagi ketataniagaan cukai di Wonosobo.

"Berkat Wonosobo yang memiliki geografis dengan komoditas tembakau yang luar biasa, hal ini dapat menghasilkan pendapatan untuk daerah secara signifikan sehingga penggunaan DBHCHT ini dapat di manfaatkan dengan baik untuk masyarakat menyesuaikan kebutuhan yang diharapkan," pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres