10.982 Warga Temanggung Tercatat Jadi Pengangguran
SERIUS. Sejumlah pekerja di salah satu pabrik pengolahan kayu di Temanggung sedang serius bekerja.-Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES-Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, angka pengangguran di Kabupaten Temanggung terus mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, pada akhir 2023 lalu tercatat 10.982 warga Temanggung menjadi pengangguran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Temanggung, Sri Endang Praptiningsih mengakui, pengangguran memang masih ada. Meski demikian, jumlahnya terus mengalami penurunan.
Catatan terakhir jumlah pengangguran di Kabupaten Temanggung pada akhir 2023 sebanyak 10.982 orang. Jumlah ini turun cukup signifikan dari jumlah pengangguran di tahun 2022 yakni sebanyak 12.042 orang.
BACA JUGA:Segini Angka Pengangguran Kota Magelang yang Diklaim Turun Drastis Dibanding Tahun 2022
"Setiap tahun bisa dipastikan terus menurun. Ini menunjukan progres yang sangat bagus dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran," katanya, Kamis (20/6).
Disebutkan, jika dipersentasikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Temanggung sudah turun 2,54 persen tahun 2022. Kemudian turun 2,32 persen di tahun 2023.
"Jadi ada penurunan TPT dari 12.042 menjadi 10.982 orang," ujarnya.
Menurutnya, menurunkan angka pengangguran bukan pekerjaan yang mudah, butuh peran serta semua steak holder dan perangkat daerah lainnya.
Selain itu, peran investor yang cukup berpengaruh dalam upayanya pengurangan angka pengangguran.
"Upaya penurunan angka pengangguran terbuka ini tidak hanya di dinas kami saja. Pemberdayaan masyarakat di desa dari dana desa juga menentukan, kemudian kegiatan padat karya yang bisa menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah banyak juga menentukan penurunan angka pengangguran," imbuhnya.
BACA JUGA:Angka Pengangguran Di Magelang Terus Ditekan, Disperinaker Gencar Gelar Pelatihan
Dalam upaya menurnkan angka pengangguran di tahun 2024 ini, Dinperinaker telah menggelar pelatihan keterampilan berbasis kompetensi dan produktivitas yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 sebesar Rp800 juta.
"Pelatihan ini diikuti 208 peserta, tujuan pelatihan ini meningkatkan kapasistas atau kompetensi para pemuda, pemudi, pencari kerja utamanya untuk meningkatkan keterampilan yang diinginkan. Dengan demikian target setelah pelatihan ini diharapkan para peserta bisa tersalur di dunia kerja, maupun menjadi wirausaha baru," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres