Film Kromoleo Adaptasi dari Urban Legend Magelang, Sutradara: Jangan Lupakan Sejarah!

MAGELANGEKSPRES -- Mengangkat urban legend Magelang, Film Kromoleo menjadi tayangan menarik yang telah tayang di bioskop Indonesia.

Produser film, Hartawan Triguna mengatakan dalam Press Converence di Epicentrum XXI pada 16 Agustus 2024 bahwa film horor ini menjadi upaya dalam mengenalkan sisi sejarah lainnya yang pernah terjadi di masyarakat.

"Film ini mau berbicara untuk jangan melupakan sejarah. Inilah sebuah bentuk produk film Indonesia yang kaya dengan kearifan lokal, urban legendnya dan sesuatu yang dekat dengan masyarakat." Ujar Hartawan.

Selain itu Sutradara film, Anggy Umbara juga menjelaskan bagaimana keinginannya untuk mengangkat kisah misteri asal Magelang tersebut.

BACA JUGA:Sinopsis Film Sumala yang Diangkat dari Kisah Nyata Tahun 1948!

"Ini film horor pertama saya yang mengangkat sosial issue yang sangat penting. Ya seperti tadi kita tidak boleh melupakan sejarah jadi anak-anak kita yang ditutupi soal itu bisa mengetahui sejarah kelam yang dialami orang tuanya." Tambah Anggy.

Sejarah kelam yang dimaksudkan adalah keberadaan makhluk tak kasat mata yang sempat menggemparkan masyarakat dikala itu.

Sinopsis Film Kromoleo

Jika sedari tadi membahas bagaimana keinginan tim film untuk mengenalkan sisi sejarah lainnya yang belum banyak diketahui.

Kini pengertian dari Kromoleo sendiri dapat dimulai dari sebuah kepercayaan masyarakat tertentu akan adanya mitos hantu penggiring keranda jenazah yang kerap bergentayangan.

Berdasarkan dengan trailer yang ada, konon urban legend ini berasal dari Magelang, Jawa Tengah yang terjadi pada tahun 90-an.

BACA JUGA:Gak Main-main! Freya JKT 48 Memulai Debut Filmnya Pada Kisah Nyata Eksorsisme di Indonesia

Dimulai dari seorang tokoh yang nekat mendatangi makam ibunya pada sebuah desa di Lereng Gunung Merapi walau sang kakek telah melarangnya.

Tanpa menjelaskan alasan pasti membuat tokoh utama membulatkan diri menuju desa dan dari sinilah teror hantu Kromoleo mengganggu seluruh warga.

Sumber: