BPOB dan BKSDA Kembangkan Ekowisata Berbasis Konservasi Flora-Fauna di Purworejo

BPOB dan BKSDA Kembangkan Ekowisata Berbasis Konservasi Flora-Fauna di Purworejo

DISKUSI. BPOB melakukan diskusi pengembangan ekowisata berbasis konservasi flora dan fauna di kawasan Borobudur Highland-EKO SUTOPO-MAGELANG EKSPRES

"Sebagai contoh satu paket birdwatch bernilai rata-rata USD 2.900 atau hampir Rp50 juta per orang. Nilai ini tinggi sekali untuk kemakmuran desa wisata yang bisa menjual paket wisata birdwatch, dan masyarakat desa bisa menyediakan homestay, guide, kuliner, transportasi, dan lain lain," paparnya.

Melihat nilai tersebut, dapat diartikan bahwa potensi ini memiliki nilai pendapatan yang cukup tinggi dan dapat melebihi target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan target expenditure (pengeluaran) wisatawan mancanegara sebesar USD 2.777 per orang.

BACA JUGA:Gempa Malam Ini 5,8 Magnitudo Terasa Sampai Magelang Berpusat di Gunungkidul

Direktur Destinasi Pariwisata BPOB, Neysa Amelia, mengatakan bahwa dalam mengembangkan peluang ini Badan Pelaksana Otorita Borobudur mengajak desa - desa di sekitar wilayah lahan otorita Borobudur Highland untuk berkolaborasi menciptakan paket wisata yang berkesinambungan. 

"BPOB berkomitmen untuk menerapkan pengembangan pariwisata berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Pariwisata Berkelanjutan," katanya.

BKSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan ujung tombak konservasi di Indonesia. Pengembangan ekowisata berbasis konservasi flora dan fauna seperti birdwatching ini merupakan sinergi strategis Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta masyarakat dan pemerintah daerah.

"Yang berbagi tugas dan fungsi antara penguatan konservasi dan pariwisata berbasis alam (ekowisata) dan pendidikan (edutourism) dengan melibatkan masyarakat desa sehingga mampu menciptakan pariwisata berkelanjutan yang mendukung ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan dan pelestarian budaya," katanya.

BACA JUGA:Pemakaman Muslim dan Non-Muslim Harus Dipisahkan kecuali Darurat

Selain menciptakan pariwisata berkelanjutan, birdwatching mampu mendatangkan wisatawan mancanegara yang mencintai alam, memiliki waktu yang banyak dan memiliki kemampuan finansial yang tinggi, dengan total potensi industri birdwatching sebesar USD 1,1 Triliun menuju 2034.

Target wisatawan utama berasal dari Amerika Serikat dan Eropa, khususnya Inggris, serta India, China, Jepang, dan Australia dengan total potensi lebih dari 3 juta pergerakan internasional dari wisatawan minat khusus birdwatch, dan lebih dari 25 juta wisatawan fotografer flora dan fauna (wildlife) per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres