Beberapa Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Turunnya Al-Qur’an
Beberapa Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Turunnya Al-Qur’an --
BACA JUGA:Bicara Ketika Khutbah Jumat Bisa Menggurkan Pahala Shalat Jumat
Bahkan selain Al-Qur’an, Ramadan juga adalah bulan diturunkannya kitab-kitab Allah sebelumnya. Imam Ibnu Katsir membawakan dalil akan hal ini, yaitu sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:
أُنْزِلَتْ صُحُف إِبْرَاهِيمَ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأَنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لسِتٍّ مَضَين مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشَرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأَنْزَلَ اللَّهُ الْقُرْآنَ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
“Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadan. Taurat diturunkan pada malam ke 7 bulan Ramadan. Injil diturunkan pada malam ke-14 Ramadan. Sedangkan Al-Qur’an diturunkan pada malam ke-25 bulan Ramadan” (dishahihkan Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, 1575)
2. Al-Qur’an itu Diturunkan Bukan Diciptakan
Al-Qur’an adalah firman Allah, yang turun dari Allah sehingga bukan makhluk. Para ulama Ahlussunnah mengatakan,
إن القرآن كلام الله، منزل غير مخلوق، منه بدأ، و إليه يعود
“Al-Qur’an adalah Kalamullah, yang diturunkan dari Allah, bukan diciptakan, Al-Qur’an berasal hanya dari Allah, dan akan kembali kepada-Nya”.
Dalilnya, Allah Ta’ala berfirman:
تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Turunnya Al-Qur’an yang tidak ada keraguan padanya, (adalah) dari Tuhan semesta alam” (QS. As-Sajdah: 2)
Allah Ta’ala juga berfirman:
( وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْلَمُونَ أَنَّهُ مُنَزَّلٌ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ )
“Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya” (QS. Al-An’am: 114).
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman :
( قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ ) النحل/ 102
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar” (QS. An-Nahl: 102).
Oleh karena itu jelaslah bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang turun dari Allah, bukan makhluk. Dan ini adalah akidah yang disepakati oleh para ulama salaf terdahulu.
Ibnu Abi Hatim rahimahullah mengatakan,“Aku bertanya kepada Bapakku dan Abu Zur’ah tentang mazhab Ahlussunnah dalam dasar-dasar Agama Islam dan apa yang mereka berdua ketahui tentang keyakinan para Ulama dari berbagai negeri serta apa yang mereka berdua yakini. Mereka berdua berkata, ’Kami dapatkan para ulama dari berbagai negeri, baik Hijaz, Irak, Syam, Yaman, maka di antara mazhab mereka iman itu ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang, serta Al-Qur’an adalah kalamullah, bukan makhluk, ditinjau dari segala sisinya’” (Syarah Ushul I’tiqad Ahlissunnah wal Jama’ah lil Laalika’i, 1/198).
BACA JUGA:Tidak Ada Anjuran Khusus Membaca Surat al-Jumuah Kecuali Bagi Imam Shalat Jumat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: