Meski Diguyur Hujan, Penutupan Festival Bhumi Atsanti di Salaman Magelang Tetap Meriah

Meski Diguyur Hujan, Penutupan Festival Bhumi Atsanti di Salaman Magelang Tetap Meriah

--

FBA, menurut dia, akan tetap konsisten menjadi ruang berekspresi bagi para seniman dari berbagai ragam kesenian.

Dengan komitmen tersebut, banyak pihak diharapkan dapat memberikan support, dukungan jangka panjang, sehingga FBA bisa memberikan ruang dan kesempatan dalam area yang lebih luas dan melibatkan semakin banyak seniman dalam penyelenggaraannya.

Jika kemudian sudah tampil dan mendapat panggung dalam FBA, Dhani menuturkan, pihaknya pun juga terus terbuka untuk membantu pengembangan kesenian dari tiap-tiap kelompok kesenian.

BACA JUGA:FBA 3 Tahun 2024 Bakal Digelar Lebih Beragam Dibanding Sebelumnya

“Setelah pentas, kami pun siap mendukung, membantu memfasilitasi beragam kebutuhan seperti sarasehan, workshop, ataupun kegiatan srawung budaya, anjangsana ke kelompok kesenian lintas daerah dan lintas ragam kesenian,” ujarnya.

Camat Borobudur Subiyanto mengatakan, pihaknya mendukung dan mengapresiasi upaya Yayasan Atsanti yang telah intens menggelar FBA dalam dua tahun terakhir.

Dia pun terus berharap agar ajang tersebut terus digelar rutin sebagai event tahunan, yang ditunggu-tunggu oleh para seniman dan penikmat seni.

“Dengan terus kontinyu digelar sebagai event tahunan, FBA akan terus ditunggu-tunggu, dinantikan dan nantinya juga secara perlahan turut membantu meningkatkan denyut pariwisata dan perekonomian di kawasan Borobudur,” ujarnya.

Subiyanto sungguh memuji upaya Yayasan Atsanti yang telah membantu memberikan panggung bagi kelompok-kelompok kesenian yang di pelosok desa di Kecamatan Borobudur.

BACA JUGA:Untidar Gelar Nobar Indonesia Vs Australia, Tingkatkan Nasionalisme

Terbukti, kelompok-kelompok kesenian di desa-desa di lereng Menoreh seperti Giripurno dan Giritengah pun, berhasil digandeng dan tampil dalam FBA.

Di Kecamatan Borobudur terdapat ratusan kelompok kesenian. Sekalipun sudah mandiri berhasil mengembangkan kesenian masing-masing, kelompok-kelompok kesenian tersebut tetap membutuhkan sentuhan, pendampingan, dan kesempatan pentas di panggung yang lebih besar daripada sekedar panggung di lingkup desa.

Salah seorang warga sekaligus pelaku seni Borobudur, Lukman Fauzi Mudasir, intens menonton pelaksanaan FBA selama tiga hari, 6-8 September 2024. Dia memuji semua pentas tersebut sebagai pentas kesenian yang bagus, yang menyajikan tontonan berbeda bagi masyarakat Magelang.

“Tidak sekedar menghibur, semua pentas yang disajikan sebenarnya bermuatan lebih serius dengan muatan edukasi bagi semua kalangan terutama bagi kalangan muda,” ujarnya.

BACA JUGA:‘Seni Memahami Kekasih’, Film Romansa Komedi Karya Penulis Magelang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres