Damar Janji Ramaikan 12 Jalur Angkot Kota Magelang

Damar Janji Ramaikan 12 Jalur Angkot Kota Magelang

BERHENTI. angkot di kota magelang yang berhenti di jam-jam tertentu. -Haryas Prabawanti-Magelang Ekspres

MAGELANG UTARA, MAGELANGEKSPRES.COM — Pasangan nomor urut 02 Damar-Sri Harso berkomitmen untuk menyejahterakan para sopir angkot, dengan cara menghidupkan lagi ke-12 jalur trayek angkutan umum di Kota Magelang.

"Langkah awalnya, ke depan akan dibuka dulu skema anggaran kita seperti apa. Tapi yang jelas, keberpihakan Damai adalah meningkatkan kesejahteraan para pelaku jasa transportasi umum,” kata calon walikota Magelang, Damar Prasetyono, Rabu (16/10).

Menurut dia, hal lain yang perlu diperhatikan yakni menentukan skala prioritas untuk menghitung skema anggaran yang perlu dievisiensi dan memperbaiki yang dinilai belum tepat.

BACA JUGA:191 RTLH Kota Magelang Ditarget Selesai Akhir Tahun 2024

"Akan kami upayakan juga untuk peningkatan upaya meningkatkan kesejahteraan para pelaku jasa transportasi. Tindakan yang lain, tentu saja meningkatkan juga Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menjalankan program tersebut," jelas Damar.

Sebab, menurut Damar yang juga seorang pengusaha besar di Kota Magelang itu bahwa, menghidupkan kembali 12 jalur angkot menjadi salah satu terobosan untuk mengurangi dan meringankan kebutuhan masyarakat yang saat ini sudah berat.

"Sistemnya operasionalnya kami akan mengikuti dinas perhubungan dan akan dibicarakan lebih lanjut ke depannya," tutur Damar.

Sementara itu, ditemui terpisah, sopir angkot jalur 8 di Kota Magelang, Murdiono mengaku kerap kali merasa keberatan lantaran jumlah penumpang dan setoran yang harus ia bayarkan tak sebanding.

BACA JUGA:Bawaslu Purworejo Tertibkan Ratusan Stiker Paslon di Angkutan Umum

Di sisi lain, himpitan kebutuhan sehari-hari yang harus ia penuhi kian bertambah dan merangkak naik.

"Saya setoran per hari Rp 40.000, kadang tidak nutup. Mana kebutuhan sekarang juga mahal, harga bahan pokok juga banyak yang naik," kata Murdiono.

Murdiono menyebut, eksistensi angkot saat ini sudah tak se-populer dahulu seperti saat pertamakali ia menjadi sopir angkot di era 2000-an.

"Dulu hampir semua orang naik transportasi umum, angkot selalu penuh, saya tidak pernah pusing cari penumpang," imbuhnya.

Namun kini, masyarakat yang sudah memiliki kendaraan masing-masing serta hadirnya ojek online yang dianggap lebih praktis dan mudah melakukan antar-jemput penumpang.
Kurangnya efisiensi waktu dan banyaknya jalur yang tidak beroperasi seringkali membuat penumpang enggan naik angkot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres