Mau Solo Hiking Tapi Tempatnya Begini? Mending Putar Balik Deh dari Pada Nanggung Resiko Ini

MAGELANGEKSPRES -- Mau solo hiking tapi kondisi tempatnya begini? Mending putar balik deh dari pada harus nanggung resiko kayak gini.

1. Akses dari parkir menuju lokasi wisata yang jauh

Tidak semua namun khususnya bagi tempat wisata yang memiliki banyak jalur percabangan dan minim petunjuk arah maka dikhawatirkan dapat meningkatkan resiko tersesat dan kesulitan meminta bantuan.

Pasalnya solo hiking sesuai namanya dilakukan sendirian sehingga dapat kesulitan untuk berkoordinasi bila lokasi tersebut kedapatan sepi.

Hal ini menjadi keresahan yang cukup banyak dialami solo hiker khususnya saat mendaki gunung hingga berwisata di tempat lainnya.

BACA JUGA:7 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung! Sebelum Berangkat Perhatiin Dulu Hal Ini

2. Lokasi wisata yang sepi

Tempat yang sepi dapat menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang yang ingin melakukan solo hiking.

Hal tersebut paling sering dijumpai pada wisata alam yang terbilang sangat asri dan rimbun.

Dikhawatirkannya adalah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan selama perjalanan sehingga akan kesulitan untuk meminta pertolongan.

3. Tempat yang dekat dengan zona merah bencana

Terkadang sebagian wisatawan melakukan aksi nekatnya untuk menjumpai lokasi wisata yang rawan bencana alam.

Salah satunya mendekati zona merah Gunung Merapi yang terlihat memiliki panorama alam yang luar biasa.

Namun walau begitu sangat disarankan untuk tidak mengakses lokasi tersebut sebab sangat rawan terjadinya bencana susulan secara mendadak yang sudah banyak memakan jiwa.

BACA JUGA:7 Tips Mendaki yang Aman yang Sering Diabaikan Pendaki Pemula!

4. Wisata dengan jalur ekstrem

Wisata dengan cara solo hiking sebetulnya sah saja asalkan melihat lokasi dan situasi tempatnya.

Namun akan sangat tidak direkomendasikan bila jalurnya memiliki jalan yang cukup ekstrem sebab lokasinya yang biasanya cukup sepi akibat dihindari wisatawan lain.

Sumber: