Kondisi Ekonomi Tekan APBD Temanggung, DPRD: Beban Daerah Semakin Berat

Kondisi Ekonomi Tekan APBD Temanggung, DPRD: Beban Daerah Semakin Berat

LAPORAN. Dedy Hariyadi saat menyampaikan hasil pembahasan di Komisi C, saat Rapat Paripurna, Kamis, 14 November 2024-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Juru Bicara Komisi C DPRD Temanggung Deddy Haryadi mengatakan kondisi keuangan tahun anggaran 2025 menjadi pergerakan tidak baik-baik saja, sehingga beban daerah akan semakin berat.

Hal ini katanya, bisa dilihat anggaran pendapatan daerah yang ditargetkan sebesar Rp1,9 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp93 miliar atau berkurang sebesar 4,53%.

Jika dibandingkan dengan anggaran perubahan APBD Tahun Anggaran 2024 pada rancangan APBD Tahun Anggaran 2025 dengan memperhatikan rencana pendapatan daerah dan belanja daerah juga terdapat defisit sebesar Rp90 miliar.

BACA JUGA:APBD Temanggung 2025 Dipertanyakan, Fraksi DPRD Minta Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi

"Kondisi yang seperti ini tentu harus menjadi keprihatinan bersama dan kemudian merumuskan jalan keluar yang terbaik," katanya saat menyampaikan hasil pembahasan Komisi C DPRD Temanggung pada sidang paripurna, Kamis, 14 November 2024.

Sekretaris Komisi C ini mengatakan, pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2025 sudah dilaksanakan bersama OPD mitra Komisi C.

"Bahwa berdasarkan masukan pendapat dan kajian dari anggota Komisi C terkait pembahasan RAPBD Tahun Anggaran 2025 dapat menjadi sarana dalam upaya menjalankan roda pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera," katanya.

BACA JUGA:Sejumlah Fraksi di DPRD Temanggung Berikan Catatan APBD Perubahan 2024

Ia mengatakan, pendapatan dari pajak daerah secara umum ada kenaikan pajak hotel, pajak restoran, PJU dan lain-lain.

Namun demikian dari BPHTP ada penurunan yang juga sangat signifikan sebesar Rp4,5 miliar.

"Penurunan ini diproyeksikan di tahun 2025 investor investor besar seperti investasi yang masuk di Temanggung akan lebih sedikit ini," terangnya.

Menurutnya, selain itu juga ada catatan dari komisi C dari belanja transfer ada penambahan sebesar Rp67 miliar, terdiri dari dana bagi hasil ada kenaikan sebesar Rp3,8 miliar ada kenaikan sebesar Rp20,4 miliar, kemudian malah berkurang Rp421 juta, dana insentif ical yang di PPAT belum dianggarkan kemungkinan akan bertambah menjadi Rp9 miliar bertambah Rp10,5 miliar, bertambah sebesar Rp19,5 miliar.

BACA JUGA:Fraksi di DPRD Temanggung Berharap APBD-P 2024 Prioritaskan Sektor Pendidikan

Dijelaskan, sampai saat ini masih banyak masalah di pasar daerah, sehingga perlu solusi dan pemecahannya diantaranya, banyaknya bangunan pasar baik los dan kios atau atap pasar yang sudah mulai rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: temanggung ekpsres